51 Jangan salah paham dulu

706 105 130
                                    

New Version!!!

●○●

Beberapa tahun kemudian....

"Ayo yah... lagi sange..."

Seorang wanita memeluk suaminya yang sedang berdoa setelah melakukan ibadah subuh di rumah dari belakang. Wanita tersebut mulai meraba bagian perut suaminya yang berbentuk delapan batu bersusun. Lalu merambat kebagian sarung yang menutup sosis kesukaannya.

"Astagfirullah masih subuh, tapi gas." jawab sang suami membalikkan tubuhnya menghadap sang istri tengah memakai pakaian seksi serta perut yang menonjol.

"Bercand—" ucapnya terpotong.

Drrt... drrt...

Bang Topik is calling...

"Ih siapa sih yang telepon subuh-subuh!" dumel sang wanita ketika suaminya mengangkat telepon tersebut.

"Assalamualaikum CEO bepot dan katering, selamat pagi salam sehat—"

"Langsung ke intinya bang." balasnya memotong salam dari sang penelepon.

"Mau ambil gaji sekarang boleh kaga? Buat biaya ukt Devo ke perkuliahan, soalnya dia keterima jalur utbk."

"Dapet ukt berapa bang?"

"Alhamdulillah cuman tiga juta."

"Bapak tirinya kaga mau biayain?"

"Kaga mau, bapak tirinya kan mokondo kayak gue dulu. Numpang hidup doang sama Shafa."

"Keterima dimana emang bang?"

"Unchpad ambil IT, terakhir daftar ulang sama bayar kut awal hari ini bro."

"Bentar gue tf, berarti gaji lu bulan ini udah diterima ye ntar tinggal tanda tangan ke Kanza."

"Ashiap, thanx bro."

Tut.

"Bang Topik kalau ke anak gak kurang-kurang, dibelain mati-matian tapi anak keduanya ngelunjak," sahut Adinda sambil mengusap perutnya yang berisi janin hasil program kehamilan berusia dua puluh delapan mingguan.

"Gak boleh julid lagi hamil katamu nanti kualad kayak Marwa dulu." balas Zulkifli meletakkan handphone-nya kembali lalu keluar kamarnya untuk menyapu rumahnya di pagi hari.

Adinda memutar bola mata malas, lalu merebahkan diri diatas kasurnya. "Ayah kalian berdua kayak tai hikss..." tangisnya tiba-tiba.

Memang saat perut Adinda di usg setelah melakukan program pembuatan anak yang menghabiskan uang hampir tiga digit karena berulang kali programnya gagal hingga program ke ke-dua puluh kalinya baru berhasil, terdeteksi dari proses usg anak ketiga Zulkifli dan Adinda kembar laki-laki dan perempuan.

Habis sudah uang panen jati untuk biaya program kehamilan itu. Tapi tak apa rejeki bisa datang lagi kapan pun dan darimana saja.

Bagaiamana tanggapan bos Ila? No comment, ia sempat tipes masuk rumah sakit saat mendengar pengertian dari ayahnya bahwasanya dia akan memiliki adik sungguhan.

Zulkifli juga awalnya tidak mau karena trauma, akan tetapi Adinda ngotot dan ngeyel ingin memiliki anak lagi. Jadilah Zulkifli mengalah dan pasrah atas kekerasan kepala istrinya.

Maka dari itu semenjak kehamilan ketiga istrinya, Zulkifli agak menjaga jarak karena merasa panik dan overthingking dengan istrinya yang mengandung lalu akan melahirkan nanti. Ia hanya dapat berdoa setiap waktu supaya istrinya diberikan keselamatan disaat melahirkan nanti.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang