BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]

48 Pemenang lomba

New Version!!!

Happy reading 17+!

⚠️‼️

○●○

"IHHH Kunxthul!"

Keesokannya masih berlanjut lomba agustusan ibu-ibu dan pasutri karena waktu kemarin tidak cukup dipergunakan lomba.

Marwa berteriak heboh didepannya ada terong menggantung lalu diberi susu kental manis rasa vanilla. Ia dan ibu-ibu yang lain akan berlomba menjilat terong hingga bersih dari susu kental manis.

"Bikin engas gak seh ini lomba?" tanya Ardiman membantu panitia memberi susu kental manis rasa vanilla dipermukaan terong yang menggantung.

"Biar ibu-ibunya heboh bang."

Salah satunya seperti Marwa sudah latahan barbar pula mulutnya saat mengatai terong yang akan ia jilati nantinya seperti aset suaminya. Disisinya ada Adinda ikut berlomba jilat terong, "Ini gak kebanyakan sukenis-nya?" tanya melihat terong didepannya dilumuri satu celup sukenis hingga netes-netes.

"Bayangin aja pejunya suami mbak," sahut salah satu panitia lomba.

"Tambahin parutan keju woi biar ada asin-asinnya, the real kontolodon." pinta Marwa dituruti oleh panitia.

"Mulut lo minta dicabein!" seru Adinda atas kefrontalan Marwa disisinya.

Panitian menambahi lumuran terong menggunakkan parutan keju dan saos sambal supaya peserta lomba tidak dengan mudah mengemut terong gantung hingga kulitnya bersih.

"Matanya ditutup atau nggak Ki?" tanya Zulkifli pada Kiki—salah satu panitia disana.

"Kaga bang, nanti terongnya digondal-gandulin." balas Kiki.

"Bahaya nih kalau kamu keluarin ekspresi nyepong." kata Zulkifli pada istrinya.

"Ini siapa sih yang bikin ide lomba begini?" tanya Adinda.

"Panitia muda-mudi kd pastinya." sahut Taufik sambil memberikan saus sambal di terong yang akan dijilat Wulan.

"Jangan banyak-banyak mas aku gak suka pedes," kata Wulan pada Taufik.

"Caper bener janda," sewot Shafa dari sebelah Marwa.

"Ngatain diri sendiri mbak?" tanya Marwa.

Shafa memutar bola mata jengah sambil bersedekap tangan dibawah dada. "Ngapain gue caper? Idie najong."