45 Asal nyeletuk

571 98 213
                                    

New Version!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!!!

●○●

Semakin dekat hari menuju karnaval agustusan di kelurahan fruita, seluruh warga kampung durian bergotong-royong membuat properti mahabharata dan kostum pemeran figuran. Sementara pemeran utama kostumnya beberapa ada yang menyewa seperti drupadi, gandhari, dan pemeran wanita lainnya.

Tak lupa para pemain utama seperti pandawa berlatih drama dialog yang akan dipentaskan nantinya.

"Cahyo ganti jadi Kresna, pak rw kaga ikut soalnya tiap pak rw di kampung harus jadi panitia pemandu." ucap Taufik baru saja datang ke halaman depan rumah Jamal dibuat Jamal dan lainnya berlatih dialog karnaval.

"Jadi bang Ilham dioper jadi Bima, kalau Drestarastra jadi Sugimin nanti." jelasnya.

"Sugimin botuna pendek?" tanya Jamal.

Kepala Taufik mengangguk, "Iye udah ketentuan dari pak rw coba baca di grup rw kampung durian udah direvisi lagi pemerannya yang tetep perannya cuman gue, juki, jamal, budi, sama Maskulin jadi Sadewa." jelasnya dipahami anghota babaruta disana.

"Yang jadi Duryudana Haekal nih?" tanya Ardiman sambil membaca daftar terbaru pemeran mahabharata di grup chat kampung durian.

"Iya, terus yang jadi Karna ntar bapaknya Yusel."

"Bapaknya Yusel mau ikut tumbenan abi-abi itu ikut?" tanya Zulkifli sekaligus julid.

"Dipaksa pak rw soalnya pak rw maunya yang ikut karnaval itu goodlooking kalau gak goodlooking ditaruh bagian figuran yang joget-joget habis drama nanti." kata Taufik.

Dengan percaya diri Ardiman menyugarkan rambut gondrongnya kebelakang. "Gue goodlooking nih berarti? Uhuy cukurukuk makriuk."

"Tergantung amal dan ibadah lagian sengkuni jahat jadi jelek dimata orang." ucap Jamal ditertawakan oleh Zulkifli dan Mahesa.

"Budi always ternistakan, mampus." Mahesa tertawa karena Ardiman dinistakan oleh Jamal.

"Diem lu kulin, jangan ikutan jukid ntar diazab kena stroke lagi!"

Taufik melihat disekelilingnya terdapat beberapa orang menghafal dialog pentas seni karnaval. "Bang Ilham mana juk? Soalnya dia juga kudu apal dialognya."

"Lagi jalan-jalan sama Ila eekin gaga sama miguk, bentar lagi paling balik." balas Zulkifli.

"Gala sendirian berarti di rumahnya bang Ilham?"

"Kaga, ada babysitternya di rumahnya."

"Babysitter atau lonte tuh eh lima puluh~" julid Ardiman.

"Kaga tau juga lagian itu privasi abang gue." kata Zulkifli tidak peduli kakaknya menyewa babysitter atau jalang, karena menjalani kehidupan kakaknya bukan dirinya.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang