40 Adik!

656 103 244
                                    

New Version!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New Version!!

Happy reading!

○●○

Hari demi hari yang berjalan begitu cepat tidak terasa Intan sudah dapat berjalan dan berbicara beberapa kata. Selama tiga tahun ia tidak mendapatkan peran seorang ibu karena ayahnya duda belum pasti.

Kakaknya menjadi peran ibu di keluarganya karena Bela yang merawat Intan dikala ayahnya bekerja membanting tulang. Seperti saat ini Bela tengah mengambilkan adiknya makan siang dari dapur sepulang sekolah.

"Teh... maw yayam goyeng," pinta Intan sambil menonton televisi.

"Ayah cuman masak tahu goreng sama sayur soup wortel tan," balas Bela melangkahkan kakinya kearah adiknya.

"Nda ada yayamna?" tanya Intan

Bela menggelengkan kepalanya lalu meletakkan piring berisi nasi, sayur soup wortel, dan satu tahu goreng diatas lantai depan adiknya. "Nggak ada, syukur-syukur bisa makan."

"Emm tapi tatan mau yayam goyeng," kata Intan sambil bersedekap tangan didada.

"Makan ini dulu nanti tunggu ayah pulang ayam gorengnya." balas Bela.

Dengan terpaksa Intan memakan makanan itu karena perutnya juga lapar. Tak lama setelah itu Eca dan Jayu masuk ke dalam rumah kontrakan Ardiman sambil membawa kue tart bermotif tayo dan lilin ulangtahun.

"Selamat ultah Intan yang ketiga!" kata Bela, Eca, dan Jayu.

Memang hari ini tepat Intan berusia tiga tahun, maka dari itu Bela meminta tolong dua bestie-nya untuk memberi kejutan sang adik yang belum pernah merayakan ulangtahun dengan kue tart.

Siapa yang membeli kue tart-nya? Kalian pasti tahu jawabannya, anaknya juragan buah.

"Happy birthday to you~" Mereka bertiga mulai menyanyikan lagu ulangtahun kepa Intan.

Jelas Intan senang tidak karuan karena baru kali ini ia merayakan ulangtahunnya bersama tiga kakaknya. Buru-buru ia meniup lilinnya lalu bertepuk tangan, "Terimakasih teh Bela, teh Jayu, dan emba Eca." katanya mengucapkan terimakasih.

"Salah Intan, kalau lagunya masih happy birthday to you bukan tiup lilin jangan ditiup karena sebelum tiup Intan harus berdoa memiliki harapan." kata Bela pada sang adik.

"Gakpapa udah terlanjur," lerai Jayu lalu memberikan pisau terbuat dari plastik Intan. "Ayo potong kue-nya kita makan kuenya bersama."

"Beli dimana kuenya?" tanya Bela sambil membantu sang adik memotong kue tart-nya.

Jayu berpikir sejenak tempat membeli kue tadi dengan ayahnya. "Disana jauh ayah yang belikan."

"Huwa~ Ini sangat enak kue-na!" seru Intan antusias mencoba krim kue tart-nya.

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang