BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]

23 Mulai berubah

New Version!!!

●○○

"Mama sudah nggak bekerja?"

Seorang gadis kalem dan pendiam bertanya pada ibunya yang tumben lama sekali di rumah, hampir dua bulanan ibunya itu di rumah tidak kembali bekerja.

Mia menghela nafas panjang berusaha memasang ekspresi hangat pada putrinya. "Maafin mama ya..."

"Kenapa mama minta maaf?" tanya balik Eca.

"Mama kena phk udah nggak kerja lagi."

"Phk itu apa?" tanya Eca.

"Pemutusan hubungan kerja karena di perusahaan tempat mama kerja ada pengurangan mama, terus mama salah satunya juga."

Kemudian Eca menggenggam dua tangan ibunya. "Yang sabar ya ma..."

"Iya, doain mama cepet dapet kerja juga ya."

"Amin, tapi Eca lebih suka mama di rumah seperti bunda Viera dan bunda Jayu. Soalnya mama kalau di rumah masak enak-enak sesuai selera Eca nggak kayak papa," cerita Eca polos pada sang ibu.

"Ca ayo ca berangkat sekolah nanti telat," panggil Mahesa dari arah teras rumahnya.

Eca menggandeng salah satu tangan ibunya untuk keluar kamar. "Mama ikut anter ya pa, Eca mau dianter mama juga."

"Ya, ayo buruan nanti telat." balas Mahesa menaiki motor beat-nya.

"Berangkat dulu ya Om." pamit Eca pada Pandu tengah sarapan di dapur sendirian.

Pandu hanya manggut-manggut melajuntkan makannya.

Mia memakai helmnya lalu menaikkan putrinya dijok tengah motor, "Ini nggak kepagian?" tanyanya pada sang suami tengah mengegas motor mereka.

"Biar nggak kena macet soalnya kalau kena macet boros bensin," jawab Mahesa.

Saat di pertigaan pertama keluar kampung durian, mereka bertemu Jamal dan Marwa juga mengantar Jayu menggunakkan motor scoopy. "Tuh Jamal juga berangkat pagi." ucap Mahesa pada sang istri.

Mia baru mengerti karena ini adalah hari pertama ia mengantarkan putrinya sekolah, jadi ia agak kaget putrinya yang masih tk A jika berangkat sekolah jam setengah tujuh pagi. Bukankah anak tk masuknya jam setengah delapan?

"Jaguar libur?" tanya Mahesa mengiri motor Jamal.

"Kaga, Jaguar bareng Jaemas soalnya senin upacara disuruh berangkat jam enem dari rumah." balas Jamal sambil menoleh kearah Mahesa.