53 Akhir season

987 107 204
                                    

Happy reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!!!

New Version!

○●○

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Telah meninggal dunia Khalifah istri dari bapak Ardiman pukul tiga pagi di rumah sakit akan disholatkan setelah sholat subuh di masjid baitul muhajirin kampung durian dan dimakamkan di pemakaman kampung durian.

Suara Taufik keluar dari toa masjid dini hari menguar ke penjuru kampung durian hingga ke dalam rumah-rumah warga. Berita tersebut membuat Marwa dan Adinda auto keluar rumahnya. Keduanya saling menatap di teras rumahnya masing-masing.

"Seriusan?!" pekik keduanya.

"Pantes Jamal tadi sebelum berangkat ke pasar pamit mau nganter Khalifah dulu ke rumah sakit," kata Marwa.

"Innalillahi merinding anjir." balas Adinda tiba-tiba bulu kuduk ditangannya terangkat.

"Juki kaga ke pasar Din?"

Adinda manggut-manggut sambil mengusap-usap perutnya. "Ke pasar sih cuman gak bilang kalau Khalifah masuk rumah sakit lagian gue sama Juki lagi pisah sementara soalnya Juki ngeselin."

"Budi bakal merdeka gak sih?" tanya Adinda.

"Astagfirullah, paling." balas Marwa.

"Eh jangan julid dulu Din ke orang mati pamali lu lagi bunting tua." peringatnya pada Adinda.

"Tumben perhatian."

"Sebagai bestie harus perhatian dong, ntar kalau lu nyusul Khalifah gue kaga ada temen julid." jelas Marwa terang-terangan.

"Ya lu ikut nyusul kok repot," balas Adinda nada ketus lalu masuk ke dalam rumah membuat Marwa membolakan matanya. "Ya kali nyusul ke neraka duluan, gue masih mau nimang cucu woi."

Drrt... drrt...

Pak Bos Jamal is calling...

"Iya yah? Ayah masih di rumah sakit?"

"Tolong suruh ibu-ibu buat gotong royong masak buat tahlilan jenazah nanti."

"Masih nggak nyangka Khalifah berangkat duluan."

"Kata Budi tadi ke dokternya, ikhlas istrinya meninggal daripada nyusahin dia."

"Anjay Budi suamk gak berpengertian amat."

"Tapi bener juga bun kata Budi, daripada Khalifah sakit-sakitan mending diikhlasin aja daripada duitnya abis."

"Bela sama Intan apa ikut ke rumah sakit?"

BAPAK-BAPAK RUMAH TANGGA [NV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang