"Eh Nuc Nuc, foto dulu yu.."
"Mas, tolong fotoin ya"Keduanya kini melukiskan memori didalam kamera milik tiara, sesekali nuca memotret tiara, maupun sebaliknya, walau jika tanpa di paksa nuca tak akan mau untuk di foto. Tapi bagi tiara, ini akan menjadi kenang kenangannya.
"Mas habis ini ada lagi show??" tanya Nuca
"Ada mas, bisa ke Feline Feeding Adventure, nanti mas dan mba bisa ngasih makan singa langsung" ucap tour guide
Bulu kuduk tiara merinding, namun tidak dengan nuca yang kini dengan semangat menuju area Feline Feeding.
"Yang, aku takut loh ini yang.." ucap tiara dengan raut yang begitu tegang ketika baggy car nya sudah berada di lingkungan Feline Feeding nya. Nuca kini hanya merangkul tubuh tiara sedikit menenangkan dan mengusap lembut punggungnya.
Jantung keduanya mulai berdebar ketika memasuki sebuah mobil dengan jeruji sebagai penghalang mereka dengan singa singa lapar. Kemudian keeper menjelaskan seluk beluk yang perlu mereka lakukan
"Mas, ini masuk ke kandang ini" tanya tiara sambil merujuk mobil dengan jeruji
"Iya mba, tapi tenang ya mba dan mas, ini kami jamin 100% aman, namun tetap ada syarat, tidak boleh menyentuh makanannya dengan tangan atau memberikannya langsung tanpa capitan, dan kedua jangan menyentuh tubuh singa secara langsung, dan ketiga dilarang untuk bersandar ya."
Sang keeper kemudian memberikan mangkuk berisi daging sebagai santapan singa lapar, memberikan penjepit pada Nuca dan tiara untuk mengambil makanannya.
"Nuc, takut loh aku ini, kucingku di rumah gak ada yang segede ini"
"Yah kamu yang punya kucing aja takut, gimana aku yang" kini matanya saling berpandang heran dengan apa yang barusan Nuca katakan.
"Ayo ayo bisa yo, latian ngasih makan singa kali aja kucing kamu jadi segede gitu ra.." jawab nuca yang kini mencoba lebih tenang, merangkul dan memegang tangan tiara.
"Jadi sultan Dubai nih aku kalau kucingku kaya gini Nuc"masih mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri dengan meyakinksn bahwa kucing di dalam menggemaskan, walau nyatanya ukuran singa akan 2-5 kali lebih besar
"Tanganmu ini loh ko dingin banget" tanya Nuca pada tiara
"Takut aku nuc, itu... ituuu pada kesini singanyaa" ucap tiara yang kini gemetar di datangi banyak singa yang ingin memakan daging bawaanya.
"Mas, Mba tenang aja ya ini capitnya, boleh langsung kasih aja" ucap keeper
Nuca dan Tiara mencoba memberanikan diri memberi makan singa yang ada dihadapannya, namun diluar dugaan tiara kini sangat menikmati memberi makan singa singa yang bahkan terlihat lebih menggemaskan saat diberi makan.
"Ihh lucu bangettt singanya" sesekali tiara berteriak karena agresifitas singa menyambar makanan yang ada di tangannya, tertawa dan sesekali memeluk nuca yang sedang memberi makan singa diluar sana.
Tawanya tak henti, bahagia dan kagum atas Kucing besar ciptssn Tuhan, bahagia karna dapat melawan rasa takutnya untuk memberi makan singa. Bahagia karna mereka sadari moment indah ini.
Stelah makanannya habis mereka kembali ke pintu masuk Feline Feeding Adventure. Kembali menaiki Buggy Car."Be, tadi katanya takut. Ko kayanya kamu malah pengen melihara singa sih" tanya nuca menggoda
"Mana ada melihara singa di rumah, tapi ya nuc tadi tuh dia lucu banget gitu lohh.. eh itu banyak bulu singa di baju kamu, sini aku bersihin" kemudian tiara menutup hidungnya sembari menepuk baju nuca yang kotor dengan bulu singa
"Makasih ya ti, makasih udah ajak aku ke sini, it's my First time" ucap nuca menatap tiara, kini tiara hanya tersenyum manis di hadapan nuca mnerima ucapan terimakasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REKADAYA
Teen FictionKetika kebohongan yang kembali mencuat, ia seperti sebuah heroin.. mengikat dan membunuh. Namun cinta, ia memberi segalanya baik canda atau tangis. Tiara Aruna Nararya seorang wanita kuat, sangat independen, namun ada hal yang menjadi kelemahannya...