24. Bolt Team Leader: Tiara Aruna

48 5 4
                                    

"aku sih udah diskusi sama Mas Angga ya, katanya mau hire temen lama buat di posisi itu, Atau kamu bersedia?"

Tiara kaget posisinya kini hanya sebagai leader tim lapangan, tidak menutup kemungkinan memang untuk nya memegang salah satu posisi BOD, di divisinya sendiri menggantikan pa Chairul atau posisi lainnya yang masih sejalur dengan kompetensi nya.

"Mba sih sebenernya tau kamu kompeten, tapi ya kaya yang kamu tau kalau kamu mau untuk nyoba promosi ini, berarti ngelepasin jabatan kamu yang sekarang, Tapi masalahnya itu bos bos suka seenaknya! Mau kamu mba jadiin BOD juga gampang Ti, cuma itu tuhh pada demen banget ikut campur" tambah Dian yang kini mengaduk lemon tea dengan sedikit gula, kemudian diminumnya perlahan untuk memulihkan kembali mood dan tenaganya.

Kini tiara mengangguk paham, pemikiran orang orang yang cenderung masih berfikiran lama lebih menunjukan keinginannya untuk menghire orang orang yang memiliki umur mapan, yang memiliki track record panjang nan cemerlang, yang kini ia ketahui untuk mendapatkannya waktu dan jam terbanglah yang akan menghasilkannya.

Bagi mereka, orang orang muda tidak memiliki management resiko yang baik dalam menentukan sebuah pemecahan masalah, terkadang masih terlalu gegabah atau tidak mengetahui bagaimana langkah terbaik sesuai sejarah yang pernah ada.

Bagi mereka anak muda dengan semangat ber-api hanya cocok pada tim pekerja yang memerlukan kreativitas tinggi serta kekuatan tubuh yang masih prima.

Sedangkan orang orang tua akan terus menerus memecahkan masalah yang ada dengan menggunakan ingatan terhadap suatu kejadian yang ada dimasa lampau yang mungkin kini dapat digunakan sebagai acuan.

Satu lagi, dengan segala ketegasan Tiara sudah pasti banyak yang membenci karena akan sangat sulit untuk bisa meloloskan data jika tidak sesuai. Si susah di suap katanya.

"Aku sih sebenernya percaya aja sama yang Mba Dian, Mas Angga dan bapak bapak lainnya bilang, pasti penilaian kalian gak mungkin main main buat hal kaya gini, tapi aku mengakui waktu jam terbang aku, dan umur aku yang masih tergolong muda buat ngisi jabatan itu Mba" Ujar tiara

"Mba paham sih, oh iya buat posisi tim kamu yang nanti ada di bawah kendali yang sekarang masih sama pa Chairul kamu setuju gak?"

"Aku sih setuju setuju aja mba"

"Kayanya bakalan ada new division sih, kamu siap siap aja ya pokoknya ra!"

"Emang yang mau di pecah divisi apaan?" kini tiara tak mampu menahan laparnya sembari membuka kotak don dengan daging sapi teriyaki kesukaannya ditabur biji wijen ditambah dengan sebutir sunnyside egg setengah matang yang lumer melapisi nasi yang hangat, mengambil sesendok lengkap dan memasukannya kedalam mulut.

"Coba kamu liat.." Tunjuk Dian sambil menunjukan proyektor yang mengarah pada dinding di hadapan tiara dan Dian menunjukan struktur organisasi dengan tupoksi yang baru terlihat lebih Fresh dan lebih tersusun.

Latar belakang S1 Tiara yang sempat mendapatkan pendidikan manajemen turut membuatnya mengerti tentang hal hal yang disampaikan Mba Dian mengenai rancangan struktur yang baru.

"mmm.. tambahan di Divisi Litbang sama IT ya?"

"Nah iya bener ti, menurut kamu gimana?"

Kini keduanya saling melempar pendapat saling bertukar ide yang effisien, inilah kelebihan usia muda, dalam arah pemikiran yang selalu menginginkan sesuatu yang bukan hanya simple, namun juga harus effektif dan Effisien.

Struktur yang Dian sampaikan memang sudah banyak yang menganutnya di berbagai instansi dan perusahaan, khususnya di perusahaan perusahaan yang pernah tiara gunakan sebagai tempat magang, di London Inggris, yang notabene nya memiliki struktur perusahaan yang dapat bekerja serba cepat.

REKADAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang