REKADAYA

6. Khawatir

Aku tidak mau, namun Tuhan sudah menakdirkan apa yang seharusnya terjadi.

Setelah Nuca membantu tiara untuk lebih tenang dan mencoba menguatkan tiara mengolah rasa sakit yang ia rasakan, ia menuju ke balkon kamar untuk mengambil beberapa hal yang tadi ia lempar entah kemana.

mata Nuca tertuju pada layar HP tiara yang sepertinya terjatuh tadi, sesaat ia menatap layar yang kembali menyala, ada pesan yang masuk disana. nomor yang tidak dikenal, ia membukanya. Nuca terbiasa membuka HP tiara tidak ada masalah yang timbul setelahnya diantara kduanya memberikan kepercayaan penuh dalam suatu hubungan. saling mengerti jika memang tiara mencintai nuca, ia yakin hanya ada nuca didalam hati tiara.

Eksprsi datar cenderung sinis yang dihadirkan nuca kekita menatap layar HP milik tiara.

08134xxxxxxx

Jangan berharap, hidup lo nyaman.

Nuca membaca lekat lekat apa yang tertera dalam pesan itu, mencoba lebih tenang ia tak mau menunjukan ekspresi apapun atau mengeluarkan segala emosi yang ada. Nuca tau ini lah yang menyebabkan tiara kembali kolaps, dengan wajah yang cenderung datar ia menghapus pesan terakhir yang dikirimkan menuju pesan masuk milik tiara. Tunggu, ini adalah nomor pribadinya bukan nomor yang tertera pada kartu pengenalnya, atau nomor yang biasa digunakan oleh tiara untuk urusan kantor. apakah artinya...

Nuca mencoba menepis segala hal yang kemudian muncul didalam pikirannya. apa yang sebenarnya terjadi diluarsana, apa yang direncanakanorang lain terhadap wanitanya? apa yang orang lain lakukan pada wanitanya sedang ia tak pernah tau, Nuca merasa kecolongan.

"Siapa ini? bisa bisanya gue nggak tau masalah ini, bisa bisanya gue gak bisa merasakan ada pergerakan aneh diluar sana yang gak gue tau tentang tiara" batin nuca setengah mengepalkan tangannya.

Nuca kebali menuju kamarnya, melihat tiara yang sudah terlelap beristirahat dengan hoodie merah jambu, wajahnya terlihat tidak sepucat sebelumnya, rambutnya tergerai indah bibirnya terlihat pink, bulu matanya yang lentik, serasi dengan lampu tidur dan humidifier yang nuca pasang dengan wangi lavender. hatinya menghentak, ia tak pernah berfikir akan berada disamping tiara, menjadi pasangan hidupnya. Rahasia Illahi .

Nuca menatap wanitanya sambil menyandarkan tubuhnya di pintu, sambil sesekali menghela nafas untuk menenangkan hatinya. Dia tidak pernah menyangka hatinya akan begitu brgetar dan khawatir melihat tiara seperti tadi, Semesta menginginkan ia cepat untuk kembali ke hotel dan akhirnya menemukan tiara dalam kondisi itu.

Nuca merasakan getaran pada HP nya, merasakan sepertinya ada panggilan yang masuk, tanpa mau mengganggu tiara, ia langsung pergi ke arah balkon.

"hm.. kenapa?"

"...."

"udah tidur"

"..."

"dia baik baik aja."

"..."

"hmm.. gue tutup."

jemari Nuca menekan tombol merah, dingin sikapnya dingin pada wanita yang menelpon nya barusan, nomor tidak dikenal trlihat pada log terakhir tlfonnya. siapa sebnarnya yang menelpon nuca.

Pesan masuk kedalam HP Tiara

Keisya

Ntar gue ke hotel lo yakk, bareng sama ziva sama
anak anak yang lain, kabarin si nuca tuh, si sam telfon
katanya anaknya gak ngangkat..

Titiiiiii

Lo ko gak bales gue sih

Ti Lo baik baik aja kan?