Sana baru saja menyelesaikan mata kuliah nya..
Waku menunjukan pukul 5 sore..Sana bersama dengan momo berjalan beriringan meninggalkan kelas untuk menuju parkiran kampus..
"Sana..?"
Sana diam tak menanggapi panggilan momo, ia memang sedang tak fokus.. ia terus memikirkan hal yang akan terjadi pada hubungan nya dan dahyun..
"Sana?!" momo kembali menyadarkan sana
"Ne?"
"Ada apa denganmu? kau melamun sedari tadi.. bahkan sejak dalam kelas pun kau terlihat tidak fokus.." tanya momo heran dengan sikap sana hari ini
"Mo.. aku hanya tidak tau harus melakukan apa.." ucap sana sendu
Tentu hal itu membuat momo semakin heran
"Wegeurre?"
Sana menggeleng kemudian..
Momo menahan tangan sana, kedua nya berhenti melangkah..
"Ada apa sana? ceritakan padaku.. kau tidak boleh memendam masalah mu sendirian.. aku ini sahabatmu"
Sana menghela nafas..
"Orangtua tzuyu akan melamar ku minggu depan mo.. mereka ingin aku dan tzuyu melangsungkan pertunangan, aku tidak siap untuk itu.."
"Mwo??? Jinjja?"
Sana mengangguk
"Sana jangan mau! kau belum mengenal watak tzuyu, kau ingat kan beberapa hari yg lalu bagaimana dia memperlakukan mu.. itu saat kau belum menjadi apa apa untuknya, bagaimana kalau kalian sudah resmi bertunangan.. aku tidak bisa membayangkan, hal lebih buruk mungkin akan menimpa mu.." ucap momo melarang sana
"Aku juga tak ingin hal itu terjadi mo.."
"Lalu apa yang akan kau lakukan?" tanya momo khawatir
"Sebenarnya aku sudah memiliki kekasih.."
"Mwo???" momo kembali terkejut, pasalnya yg ia tau sana tidak sedang dekat dengan siapapun kecuali tzuyu.. itu pun karna gadis itu yg terus mengejar ngejar sana
"Kau memiliki kekasih? siapa? kau tidak memberitauku sebelumnya?.." lanjutnya"Dia seorang gadis mo.."
Momo membulatkan mata nya, ia kembali terkejut dengan pengakuan sana..
"Jadi.. kau memacari seorang gadis? astaga sana.. kupikir kau menolak tzuyu karna kau menyukai seorang pria, namun ternyata seorang gadis juga yg kau kencani?"
"Nee.. aku pikir juga seperti itu, namun saat bertemu dan mulai mengenal nya.. dia gadis yang berbeda mo, aku ingin terus bersama nya.. dia memang sangat sederhana, namun ada sisi lain darinya yg selalu mampu membuat ku jatuh cinta padanya.." aku sana
"Benarkah?"
Sana mengangguk meyakinkan ucapan nya
"Aku jadi penasaran dengan gadis itu.. dimana kalian bertemu? Kenalkan dia padaku nanti, aku ingin tau apakah dia gadis yg baik untuk mu atau tidak.." ucap momo
"Ne.. namun kau tau, malam ini dia akan datang kerumah menemui orangtua ku.. dia tau bahwa orangtua ku akan menjodohkan ku dengan tzuyu, kami akan berusaha melunturkan keras nya ayah ku.. semoga ayah ku mengerti.."
"Wahh daebak.. dia benar benar serius dengan hubungan kalian, bahkan dia berani mendatangi orangtua mu langsung.."
"Itulah yg membuatku selalu merasa nyaman berada didekatnya.. dia terlihat cuek, namun ternyata sangat peduli.. aku sangat ingin hidup bersama nya mo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
FanfictionHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..