"Kau tinggal dengan siapa? bolehkah aku menginap ditempatmu malam ini?" pinta sana
"Mwo???" tentu hal tersebut membuat dahyun terkejut
"Kau tetap ingin aku pulang? membiarkan ku mencari taksi? bagaimana kalau aku di celakai saat ditengah perjalanan? aku seorang perempuan, dan aku sangat cantik.. kau tak lihat?" sana mencoba membuat dahyun iba
Dahyun mengerutkan kening nya melihat tingkah sana, sempat sempat nya ia tebar pesona dalam keadaan seperti ini..
Kemudian dahyun melangkah pergi..
"Yakkk.. bagaimana denganku???" teriak sana yang melihat dahyun meninggalkan nya begitu saja
"Kau mau ikut aku atau tidak? kalau tidak tetaplah diam disitu!" ketus dahyun
Sana tersenyum senang mendengar penuturan dahyun..
Sana dengan cepat berlari menyusul dahyun, menyamai langkah mereka..
"Gomawo.." ucap sana pada dahyun disebelah nya..
Dahyun hanya diam tak menanggapi..
Sana masih terus tersenyum senang, karna setidaknya dahyun mengizinkan nya ikut kerumah..
Dahyun dan sana menyusuri jalanan ditengah malam.. hanya ada satu dua orang yang masih terjaga dijam seperti ini..
"Jadi dengan siapa kau tinggal?.." tanya sana membuka obrolan
"Sendiri.."
"Kau tinggal sendiri? dimana orangtua mu?"
Dahyun melirik sana sekilas, lalu kembali mengarahkan pandangan nya pada jalanan..
Ia enggan menanggapi pertanyaan sana barusan..Sana merasa bingung, sikap dahyun benar benar membuatnya bertanya tanya..
Kepribadian nya yang tak bisa ia tebak..Kemudian sana memilih diam, karna ia tak ingin membuat dahyun merasa tak nyaman..
Sampai akhirnya kini mereka telah sampai dirumah dahyun..
ia membuka kunci pintu, dan mempersilah kan sana masuk..Sana terlihat diam sejenak meneliti seluruh ruangan rumah dahyun yang memang sangat sederhana..
Namun sesuatu mencuri perhatian nya..
Sebuah piano terletak di ruang tengah..
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
Fiksi PenggemarHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..