19.permintaan sana

677 108 27
                                    





07:00

Malam kini berganti..

Dahyun seperti biasa bangun lebih dulu.. sebelum sana terusik, ia segera bangkit dari ranjang nya setelah menggeser tangan sana yang memeluk tubuh nya..

Dahyun menuju kamar mandi untuk bersiap melakukan aktivitas nya..

Sana yang masih berada diranjang mulai terusik karena cahaya matahari yang mulai menyorot masuk kedalam..

Ia menyentuh sisi ranjang tempat dahyun terbaring.. namun disana sudah kosong..

Sana membuka mata nya..

Sang kekasih memang sudah tak ada diranjang saat ini..
Bahkan ia tak tau kepulangan dahyun tadi malam karna dia memang sudah tertidur lebih dulu, dan sepertinya dahyun sengaja tidak membangun kan nya..

Sana mendengar percikan air dari kamar mandi, yg diyakini dahyun lah yg berada disana..

Sana beranjak dari ranjang untuk keluar kamar mencari sosok sang kekasih..

Saat sana keluar dari kamar, dahyun juga terlihat keluar dari ruang kamar mandi yang memang bersebelahan dengan ruang dapur kecil..

"Oh kau sudah bangun?" sapa dahyun melihat sana

"Kau pulang jam berapa tadi malam? kenapa tak membangunkan ku?" tanya sana sembari mengucek mata nya percis orang bangun tidur

"Oh.. aku sedikit terlambat sayang, karna toko lumayan ramai.." bohong dahyun
"Kau mau sarapan? aku akan siapkan roti selai untuk mu.. duduklah" lanjutnya mengalihkan dan meminta sana untuk duduk di meja makan yang memang hanya ada dua kursi disana..

Sana menurut dan duduk memperhatikan dahyun yang sedang mengolesi roti dengan selai cokelat.. dan menuangkan segelas susu putih untuknya..

Tiba tiba sana mengerutkan kening nya setelah melihat ujung bibir dahyun yang sedikit sobek..

Dahyun menaruh roti diatas piring dan menyodorkan nya pada sana..
"Ini sayang.. makanlah.."

Sana hanya diam, dahyun mulai menyadari arah pandang sana..

Dengan panik dahyun segera menunduk untuk memalingkan pandangan sana..

"Apa itu? bibir mu terluka?" tanya sana dengan tatapan bingung

"Ah ini hanya tergores sedikit sayang.. aku ceroboh kemarin.." sangkal dahyun

"Apa yang terjadi? bagaimana bisa kau mendapat goresan dibibir?"

Dahyun merasa sana tak percaya dengan ucapan nya yang memang tak masuk akal..

Dahyun terlihat kikuk..

"Hiraukan ini sayang, ini bukan apa apa.. makan lah.. dan aku minta maaf karna semalam terlambat pulang, kau menunggu ku?" dahyun berusaha mengalihkan pembicaraan

"Ne.. aku menunggu mu, namun ternyata aku tertidur.. tadinya aku mau menyusul ke toko, namun aku takut melewati gang didaerah ini saat malam.." ucap sana

"Jangan keluar saat malam.. itu berbahaya, kau belum mengetahui daerah disini, nanti kalau ada orang yang berbuat jahat bagaimana? mian, lain kali aku akan pulang tepat waktu.."

"Aku kesepian dahyun.. aku ingin bersama mu lebih lama.. dan.." sana ragu ragu untuk melanjutkan kalimat nya
"Bisakah kau hanya menekuni satu pekerjaan saja? aku khawatir padamu, kau bekerja begitu keras..
kau tidak memikirkan kesehatan mu.. bukankah itu sangat melelahkan? dan jika kau menekuni satu pekerjaan dipagi hari saja, aku bisa bekerja juga sehingga kita memiliki waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama saat kita sama sama telah menyelesaikan pekerjaan.." pinta sana akhirnya

"Maksud mu kau ingin aku berhenti bekerja di toserba?"

"Nee.. aku ingin kau menekuni satu pekerjaan saja.. bukankah jika seperti ini kita tak akan bisa memiliki waktu untuk bertemu..
Seperti sekarang ini, aku hanya bisa melihatmu dipagi hari sebelum akhirnya kamu harus pergi bekerja lagi.." keluh sana

"Mianhe.. aku tak memikirkan itu sebelum nya, aku akan mencoba memikirkan nya lagi.. maaf karna kita akhirnya tidak memiliki waktu banyak untuk bersama.. dan ada yang ingin aku katakan.."

"Apa itu?"

"Bagaimana kalau kita pindah dari sini.." ucap dahyun

Sana terlihat diam sebentar.. ia merasa heran kenapa dahyun tiba tiba menyarankan untuk pindah

"Pindah? kenapa? kau tidak merencanakan ini sebelum nya?"

Dahyun terlihat berpikir sebentar..

"Kita pindah kerumah yang lebih layak dari ini, aku ingin membeli sebuah rumah yang lebih baik untuk aku tinggali bersama mu.." ucap dahyun, yg sesungguhnya alasan utama ia ingin pindah adalah karena tzuyu yang telah mengetahui tempat tinggal mereka sekarang ini, dahyun merasa khawatir sesuatu akan terjadi pada sana jika ia meninggalkan nya dirumah ini sendirian..

"Sayang, kau tak perlu melakukan itu.. rumah ini cukup nyaman.. aku suka berada disini, jangan menghamburkan uang untuk hal yang tak terlalu penting..
Bukankah rumah ini masih bisa untuk kita tinggali, toh kita hanya tinggal berdua.. jadi aku tak perlu rumah yang lebih baik dari ini, aku suka disini.." saran sana

"Dengar sayang, aku mungkin tak bisa meninggalkan toserba.. uang yang kuhasilkan dari dua pekerjaan itu sangatlah lebih dari cukup, dan bukankah sudah aku katakan padamu untuk tidak bekerja.. aku tak ingin kau melakukan nya, biar aku saja..
Aku memiliki tabungan, aku ingin membeli rumah yg lebih layak untuk kita..
Dan aku berjanji akan bicara dengan chaeyoung untuk memberi ku libur dihari minggu.. hingga kita bisa memiliki waktu bersama pada hari itu..
Biarkan aku melakukan ini sayang, biarkan aku tetap bekerja.. semua ini ku lakukan untuk mu, untuk kita.." dahyun mencoba memberi pengertian pada kekasih nya tersebut

Sana terlihat diam.. ia memikirkan banyak hal setelah dahyun mengatakan keputusan nya..

"Tak perlu memikirkan apapun sayang, aku baik baik saja.. aku akan tetap menjaga kesehatan ku, dan aku juga akan mencoba meminta waktu luang dari dua pekerjaan ku ini.. kita akan segera pindah, kau setuju kan?"

"Tapi dahyun.."

"Sudah sayang, jangan mengkhawatirkan apapun, selama kau masih bersama ku duniaku akan baik baik saja.. aku sangat bahagia karena kehadiran mu, maka aku ingin membuatmu bahagia juga dengan caraku.. akan ku lakukan apapun.." dahyun mengelus pipi sana lembut

Ia melirik jam yang berada di dinding ruangan tersebut yang sudah menunjukan pukul 8

"Astaga.. aku sampai lupa waktu.. aku harus segera bersiap sayang.."

Dahyun berdiri dari duduk nya, ia merapikan diri dan mengambil tas miliknya..

Sana hanya memperhatikan dahyun yang terlihat sedang sibuk untuk bersiap berangkat kerja lagi..

Setelah rapi dahyun menghampiri sana dan mengecup pucuk kepala kekasihnya tersebut..

"Aku pamit sayang.. habiskan sarapan mu.. aku janji takan terlambat pulang malam ini, dan jangan menyusul ku ke toko.. aku akan pulang lebih awal, aku janji.." dahyun mengelus kepala sana lembut, kemudian melangkah menuju pintu

Sana yang sedari tadi hanya diam, tiba tiba saja berdiri dari duduk nya..



"Tunggu!" Suara sana mencegah langkah dahyun yang sudah berada diambang pintu

Sana segera menghampiri kekasih nya itu..

Dahyun diam menatap sana yang melangkah mendekat kearah nya..

"Jika aku menuruti mu, apa kamu juga mau menuruti satu permintaan ku?" tanya sana menatap dalam dahyun

"Apa sayang? katakan saja apa yang kamu inginkan, aku akan berusaha memberikan apapun.." ucap dahyun penuh ketulusan


Tatapan sana semakin dalam, dan penuh keyakinan..



"Aku ingin memiliki seorang bayi darimu.." pinta sana tanpa ragu























Next
________

My little fairy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang