45.taman

442 94 39
                                    
























Seoul 08:00


"Bagaimana dok..?" tanya tzuyu disamping sana yang terduduk bersandar diranjang kamar nya..

Nayeon juga berada disana memperhatikan putri nya yang baru saja selesai diperiksa oleh seorang dokter..

"Mmm keadaan nya perlahan membaik, ajaklah dia berbicara hal hal yang menyenangkan.. kalau bisa ajaklah dia bepergian ketempat tempat yang dia sukai.. intinya buatlah kembali momen yang bisa mengembalikan keceriaan nya, perlahan ia akan mencoba melupakan hal hal yang membuat nya menjadi seperti ini.." saran sang dokter

"Ini ada beberapa obat tidur dan juga obat penenang, saya sarankan kalian sebagai orang terdekat nya untuk jangan meninggalkan nya sendirian, tetaplah temani dia.. dia hanya butuh itu sehingga ia bisa kembali normal dan mulai berhenti memikirkan hal hal yang berat.." lanjutnya

"Nee.. akan kami lakukan.. terimakasih banyak dokter.." ucap tzuyu

Sang dokter mengangguk, kemudian beranjak dari duduk nya..

"Nee.. kalau begitu saya permisi dulu.."

"Baik, silahkan.. saya antar kedepan.." tawar tzuyu

Kedua orang itu pun akhirnya keluar dari kamar sana...

Nayeon pun menghampiri sana diranjang..

"Sayang.. lihat eomma.." nayeon mengusap lembut wajah putri nya yang selalu termenung, air mata jatuh dipipi nayeon

"Kembalilah ceria sayang, kambalilah menjadi anak eomma yang selalu tersenyum.. sayang kamu ingat dulu, kamu sering mencium eomma saat hendak pergi kuliah, kamu selalu tersenyum setiap kali kembali kerumah.. eomma merindukan mu yang dulu.." isakan mulai terdengar dari nayeon

"Tolong kembalilah seperti itu.. apa yang harus eomma lakukan sekarang, katakan! eomma merasa sudah tak sanggup melewati ini sendiri sayang.. katakan apa yang harus eomma lakukan!" nayeon menggoyangkan sana seakan memintanya agar tersadar dari depresi nya

Tzuyu yang baru masuk dengan cepat menghampiri nayeon..

"Eommonim tenanglah.." tzuyu menahan nayeon yang nampak sudah putus asa, tzuyu membawa nayeon berdiri, ia terlihat sudah lelah menghadapi keadaan ini.. anak nya tak kunjung pulih, ia merasa seakan telah kehilangan gairah hidup

"Eommonim, anda harus kuat menghadapi ini.. aku berjanji akan membuat sana sembuh, aku berjanji akan selalu berada disamping nya.. bukankah kata dokter tadi keadaan nya sudah semakin baik dari sebelum nya.. kita hanya perlu bersabar, aku harap anda tetap kuat eommonim.."

Nayeon melepas tangan tzuyu yang menahan lengan nya..

Ia melangkah gontai keluar dari kamar anaknya dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya..

Tzuyu menatap sendu nayeon.. kemudian beralih menatap sebuah bingkai kecil yang menampilkan satu foto jeongyeon diatas meja..

"Andai hari itu kau tak pergi menuju busan, mungkin aku takan melakukan hal itu padamu.. sehingga membuat keluarga mu menjadi hancur seperti sekarang.. itu bukanlah kesalahan ku, melainkan kesalahan mu yang berhianat padaku" (gumam tzuyu dalam hati)

Tzuyu kembali menoleh pada sana yang selalu termenung.. ia kembali duduk disamping nya.. tzuyu mengusap kepala sana lembut

"Sana.. kau mau jalan jalan..?" tanya tzuyu yang percuma saja, sana tentu tak menanggapi karna pikiran nya tak disana

Ia kemudian kembali mengeluarkan jurus andalan nya, yaitu dengan menyebut satu nama..

"Sana, mau jalan jalan dengan ku..? mungkin saja kita dengan tidak sengaja bertemu alea.."

My little fairy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang