Dahyun sedikit menyemprotkan minyak wangi pada pakaian nya..
Kemudian melangkah hendak keluar dari kamar...
Tiba.. tiba..
"Huueeekkk.."
Sontak dahyun kembali membalikan badan nya melihat sang kekasih yang tadi masih tertidur namun kini tiba tiba saja sudah terduduk dan hendak beranjak dari ranjang..
Dahyun segera menghampiri sana..
"Sayang.. kenapa? kau baik baik saja?" panik dahyun
Namun sana segera mendorong dahyun untuk menyingkir, dengan cepat sana berlari keluar kamar menuju toilet..
Dahyun yang sangat panik mengikuti sang kekasih yang benar saja, ia muntah muntah di wastafel didalam toilet, dahyun pun dengan sigap menepuk nepuk dan mengusap punggung sana..
Dengan wajah cemas dan panik nya dahyun dengan setia berdiri disana untuk membantu sana menuntaskan muntah muntah nya..
Hingga kini sana membersihkan mulut nya dengan air..
dahyun masih mengamati sana.. bahkan ia memegangi rambut sang kekasih yang terurai agar tak terkena percikan air..Setelah selesai, sana merasa lemas..
"Sayang, kau sakit? kita pergi kerumah sakit yah.." panik dahyun
"Aku tidak tau, aku hanya merasa mual dan lemas.. mungkin masuk angin.."
Dahyun kemudian membawa sana kembali ke kamar.. ia memapah sana dengan telaten, lalu mendudukan nya diranjang..
"Akan ku buatkan teh hangat.. tunggu sebentar.." ucap dahyun, kemudian dengan cepat ia menuju dapur
Sana masih memegang perut nya, entah mengapa ia merasa sangat mual pagi pagi seperti ini..
Tak lama dahyun pun kembali.. dengan membawa segelas teh hangat..
Dahyun pun duduk diranjang disamping sang kekasih..
Lalu dahyun menyentuh dahi dan leher sana untuk merasakan suhu tubuhnya..
"Aku baik baik saja sayang.." ucap sana
"Apa kemarin kau salah makan? atau mungkin kau kelelahan.. sebaiknya banyak banyak lah istirahat, aku tidak ingin kau sakit.."
Kemudian sana melirik jam yang ada diatas nakas..
"Sayang, kau harus segera berangkat nanti kau terlambat.."
Dahyun menggeleng..
"Sierro!"
"Eh?"
"Aku mau dirumah saja, aku mau menjaga mu.."
"Sayang sudah aku katakan, aku baik baik saja.."
Kemudian dahyun hanya menatap sana sendu..
Sana kembali melirik jam yang ada diatas nakas, namun sebuah kalender yang berada disamping jam mengingatkan nya akan sesuatu..
Sana mengerutkan kening nya saat melihat tanggal, ia berpikir sangat keras saat mengingat ia sudah terlambat datang bulan..
Kemudian sana menatap dahyun penuh keterkejutan..
Dahyun mengerutkan kening nya saat sana melihatnya seperti itu..
"Wae?" tanya dahyun
"Sayang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
FanfictionHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..