Sana dan dahyun kembali saling menatap..
Jantung sana kembali berdebar kencang, ia meyakini bahwa ini bukan lagi rasa suka..
Namun kini ia telah jatuh cinta pada dahyun..Dahyun merasa canggung dengan tatapan sana, apalagi posisi kedua nya yang begitu dekat..
"Kau kembali lah tidur.. ini sudah sangat larut.." ucap dahyun lembut
Sana tersenyum mendengar perintah dahyun dengan sikap nya yang seperti itu, sana tidak melihat aura dingin dari nya.. itu membuat hati sana sangat senang..
"Kalau begitu kau juga harus tidur, bukankah kau juga harus bekerja besok pagi dokter?" ucap sana menggoda dahyun
Dahyun tersenyum malu mendengar sebutan itu dari sana..
"Kajjaa.." sana berdiri dari duduk nya, mengulurkan tangan pada dahyun yg masih terduduk didepan piano nya..
Dahyun kembali menatap sana
Ia meraih tangan itu, mengikuti sana menuju kamar untuk tertidur..
Setelah dikamar, dahyun mendudukan dirinya di sofa..
"Apa yang kau lakukan?" tanya sana memperhatikan dahyun yang membetulkan bantal di ujung sofa untuk bersiap tidur disana
"Aku akan tidur, kau meminta ku segera tidur.." ucap dahyun polos
"Tidur lah disini, ranjang ini cukup untuk berdua.. kenapa tidur disitu? kau tidak nyaman satu ranjang denganku? kau takut? kita sama sama perempuan.. apa yang kau takut kan.."
"Aniya.. bukan seperti itu, hanya saja-"
"Kemarilah, tidur disini.." ucap sana memotong kalimat dahyun
Akhirnya dahyun menurut.. ia merebahkan diri disebelah sana..
Rasa nya benar benar canggung bagi dahyun, namun tidak bagi sana.. ia merasa sangat senang, dan tak menyangka dapat sedekat ini dengan dahyun..Keduanya pun kini memejamkan mata..
Tapi dengan posisi saling memunggungi satu sama lain..
07:00
Dahyun mengerjap ngerjapkan mata nya, sinar mentari menyorot melalui sela sela jendela..
Dahyun hendak bangun, namun entah sudah sejak kapan sebuah tangan memeluk perut rata nya..
Ia menoleh ka arah samping, sana masih terlelap dengan menghadap miring kearah nya..
wajah nya begitu cantik meski sedang tertidur..
tangan sana yg kini tengah memeluk dahyun, membuat nya tak bisa bergerak.. dahyun khawatir pergerakan nya akan membangun kan sana..Ia merasa tertegun dengan apa yang terjadi saat ini, bagaimana bisa posisi tertidur yg semula saling membelakangi sekarang malah kebalikan nya, bahkan kini sana tengah memeluknya..
Mata dahyun menoleh pada jam di dinding kamar nya yang menunjukan pukul 7 pagi..
Namun semakin lama dengan posisi seperti itu, detak jantung dahyun semakin kencang..
"Apa yg terjadi dengan ku, kenapa aku seperti ini?.. kenapa aku menjadi kikuk begini?.." (dahyun terus menggerutu dalam hati)
Dahyun mencoba menyadarkan diri dari perasaan nya yang tak karuan..
Ia mencoba menggeser tangan sana perlahan, namun..
Eungghhhh~
Lenguhan terdengar dari sana, sana mengerutkan kening nya.. dan perlahan membuka mata..
Dahyun tetap mencoba bersikap tenang
"Oh.. kau sudah bangun?" sana menatap wajah dahyun dari samping
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
Fiksi PenggemarHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..