"Aku ingin memiliki seorang bayi darimu.." pinta sana tanpa ragu
"MWO??" tentu permintaan sana tersebut membuat dahyun terkejut bukan main
"Wae?"
"Sana apa yang baru saja kau katakan? kau ingin seorang bayi?" tanya dahyun meyakinkan ucapan kekasih nya itu
"Nee.. apa permintaan ku kurang jelas?" tanya sana dengan santai nya
"Sayang.. ada apa dengan mu? bagaimana mungkin kau mengatakan hal seperti itu?"
"Kenapa? kau tak menginginkan nya? kau tak mencintai ku?"
"Apa yang kau katakan.. tentu aku sangat mencintai mu, namun sayang.. hal seperti ini mana mungkin terjadi, walaupun bisa.. ini akan sulit.." jelas dahyun
"Bukankah kau bilang akan berusaha membahagiakan ku? aku akan sangat merasa bahagia memiliki anak bersama mu.. aku ingin kita memiliki ikatan yang sangat kuat.."
"Tapi sana, bukankah ini terlalu cepat?"
Sana diam sebentar menatap dahyun yang sedikit cemas, ia tak ingin berdebat dengan dahyun karna hal ini, ia akan membiarkan dahyun memikirkan nya saat sendiri.. kemudian sana menarik tangan dahyun dan memperlihatkan jam ditangan nya yang sudah menunjukan pukul 9..
"Sayang lihat, sudah jam 9.. kau terlambat.." ucap sana
Dahyun ikut melirik jam ditangan nya..
"Astaga.. aku terlambat.. aku pergi dulu.." kemudian dahyun bergegas membuka pintu dan hendak pergi bekerja
Sana dengan cepat kembali menahan tangan dahyun
Chupp~
Kecupan singkat sana berikan dibibir dahyun..
"Selamat bekerja sayang, hati hati dijalan.. dan pikirkan lah permintaan ku.." ucap sana dengan tatapan penuh harap
Dahyun mengangguk kemudian.. ia mengelus kepala sana lembut..
"Aku pergi.. jangan lupa kunci pintu" pamit dahyun kemudian bergegas melangkah dengan cepat meninggalkan sana dirumah..
Dahyun berangkat bekerja seperti biasa, ia menaiki bus umum..
Dalam perjalanan ia terus memikirkan ucapan sana yang meminta seorang bayi darinya..
"Bagaimana mungkin..?" (Batin dahyun)
Ia terus melamun sepanjang perjalanan..
Hingga memakan waktu beberapa menit akhirnya kini ia telah sampai dirumah sakit tempat nya bekerja..
Dahyun memasuki ruangan nya, menggantung jaket yang ia gunakan di ganti dengan jas putih..
Tok
Tok
Tok~
Seseorang mengetuk pintu ruangan dahyun..
"Nee.. masuk.." jawab dahyun
Jihyo membuka pintu setelah mendapat izin
"Kau baru sampai?" tanya jihyo di ambang pintu
"Nee.." jawab dahyun dengan senyuman diwajahnya
"Kau sudah sarapan? mau sarapan bersamaku di kantin? aku juga baru sampai dan aku belum sarapan karna takut terlambat.." ajak jihyo
Dahyun terlihat berpikir sebentar..
"Baiklah, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan juga padamu.. kajja.." jawab dahyun kemudian menghampiri jihyo
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
FanfictionHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..