00:00 kst
Sana berada dikamar dahyun, ia menunggu sang kekasih yang belum juga masuk kedalam kamar setelah membersihkan diri sebelumnya..
Saat sana hendak beranjak dari ranjang, dahyun tiba tiba masuk..
"Oh kau belum tidur?" Dahyun melihat sana yg masih terjaga
"Bagaimana aku akan tidur, kau sendiri masih diluar.." jawab sana
"Mian.. tadinya aku ingin bermain piano, namun aku pikir kau sudah tidur.. aku tak ingin mengganggu mu.."
"Ini sudah malam sayang, dan kau pasti sangat lelah dengan hari ini.. istirahatkan lah tubuh mu.. kau harus segera tidur.."
"Nee.. arasso" ucap dahyun kemudian mendudukan dirinya disofa yang berada dikamar kecil tersebut..
"Apa yang kau lakukan?" ketus sana saat melihat dahyun yg baru saja akan merebahkan diri disofa
"Ne? kau menyuruhku tidur.." jawab dahyun polos..
Sana merasa dejavu, yg terjadi saat ini percis sama dengan kejadian saat pertama kalinya sana menginap dirumah dahyun sebagai orang asing..
"Tidurlah disini, aku ini kekasihmu.. dan bukankah kita juga pernah tidur satu ranjang sebelumnya?.." sana mempoutkan bibirnya
Dahyun mengingat kejadian yg sana sebutkan..
"Aaah benar juga.." ucap dahyun kemudian kembali berdiri menuju ranjang
Sana merasa gemas dengan tingkah dahyun, kemudian ia menggeser badan nya memberikan tempat untuk sang kekasih..
"kajja.. sekarang kita tidur.." ucap dahyun menyampingkan posisi nya berhadapan dengan sana yang sudah lebih dulu menatap nya dengan posisi yang sama
Sana tersenyum saat dahyun menghadap padanya..
"Wae?" tanya dahyun heran
"Bagaimana dengan kita setelah ini dahyun?" tanya sana kemudian
"Apanya yang bagaimana? tentu kita jalani saja apa adanya.."
"Dahyun?"
"Hem?"
"Jika nanti kau merasa lelah, dan sudah tak mencintai ku lagi, katakan saja..
aku tidak ingin membebani mu, jika suatu hari nanti terjadi sesuatu pada hubungan kita.. aku akan menerima semua keputusan mu, bahkan untuk saat ini.. jika aku akan menjadi beban untuk mu, aku akan melepas mu, aku akan pergi jika kau meminta nya.. jadi katakan padaku apapun yang kamu rasakan.." ucap sana"Sayang kenapa kamu bicara seperti itu? sudah aku katakan bahwa aku tidak merasa terbebani sama sekali.. aku bahagia kau di sisi ku.. justru aku takut kau akan merasa sulit bersama ku, aku takut kau tidak bisa bertahan dengan ku karna aku yang tak memiliki apapun.."
"Dahyun.. apa sebaiknya aku bekerja saja.."
"Andwe!" tegas dahyun
"Waeyo?"
"Mulai sekarang biar aku yg menanggung semua, aku saja yg bekerja.. kau tak perlu melakukan nya"
"Tapi.. dahyun-"
"Tidak sayang.. jangan memikirkan hal itu, kau tau sendiri aku bekerja di rumahsakit dan juga di toserba.. gaji yang ku dapat sudah lebih dari cukup, dan aku memiliki tabungan yg selama ini aku kumpulkan.. jadi kau tak perlu memikirkan biaya apapun, aku yang akan menanggung semua nya.."
"Dahyun jangan melakukan itu, uang itu pasti sangat berharga untukmu, kau mengumpulkan nya dengan susah payah.. kau sudah bekerja keras untuk itu.. sudah aku bilang, biar aku bekerja untuk meringankan biaya hidup kita mulai sekarang.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
FanfictionHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..