"Dahyun.. istirahat dan tidurlah.." ucap chaeyoung berada disamping dahyun, yang dimana kini kedua nya sedang berdiri memperhatikan sana lewat jendela dari luar ruang perawatan yang dimana sana sedang diperiksa oleh seorang dokter perempuan dan beberapa suster diruangan tersebut..
Dahyun tak menanggapi ucapan chaeyoung, ia hanya menatap lemah dan sendu sang kekasih yang kini hanya terbaring lemah diranjang pasien serta alat rumah sakit yang menempel disekujur tubuh nya..
Chaeyoung melihat jam dipergelangan tangan nya, waktu sudah menunjukan pukul 23.00
Tak lama dokter dan suster yang memeriksa sana dari dalam ruangan tersebut keluar..
Dahyun segera menghampiri mereka..
"Bagaimana keadaan sana?" tanya dahyun dengan wajah cemas
"Dokter kim, saya rasa nona sana mengalami pingsan sejak melahirkan bayi nya, ia mengalami kesakitan yang mungkin tak dapat ia tahan.. itu membuat nya jadi kehilangan kesadaran, saya harap besok dia akan segera sadar.. jika besok beliau belum sadarkan diri juga, kemungkinan ia mengalami koma.."
"Mwo???" sontak dahyun terkejut dengan penuturan dokter perempuan yang satu bidang dengan ayah jihyo tersebut..
"Kita berdoa saja, agar hal lain tak terjadi pada nona sana.." ucap dokter itu
"Bolehkah aku masuk dan melihat nya..?" tanya dahyun yang dimana kini dia sebenarnya sudah menahan tangis
"Nee.. anda boleh melihatnya.. namun, jangan melakukan sentuhan fisik.. gunakan juga masker dan pakaian khusus.."
Dahyun mengangguk mengerti, karena ia pun seorang dokter disana.. meski pun dalam perkara ini, memang bukanlah bidang nya..
"Kalau begitu saya permisi dulu.." kemudian mereka meninggalkan dahyun dan chaeyoung ditempat..
Chaeyoung menatap dahyun tak tega.. ia pun sudah menahan tangis sejak awal mengetahui sana sudah tak sadarkan diri sesaat setelah sang buah hati berhasil dikeluarkan..
Dahyun pun, melangkah menuju ruang ganti pakaian khusus untuk mengunjungi pasien..
Dahyun melangkah terburu untuk segera pergi keruang ganti tersebut.. bersama chaeyoung yang dengan setia selalu berada di dekat nya..
"Dahyun?" tegur chaeyoung dari belakang
Dahyun menghentikan langkah nya kemudian..
"Aku tau kau sedih karna sana belum sadarkan diri.. namun kau melupakan satu hal, anak mu.." ucap chaeyoung dibelakang dahyun
Dahyun menitikan air mata nya tanpa menoleh ke arah sang sahabat
"Kau belum melihat nya.. kau belum menyapa bayi mu secara langsung, kau belum melihat wajah nya dengan jelas.. dia juga membutuhkan mu dahyun, dia bahkan belum mendapatkan pelukan dari ibu yang melahirkan nya karna sana mengalami hal yang saat ini sedang terjadi.. lalu bagaimana dengan mu? kau hanya menangisi hal yang belum tentu terjadi, kau harus yakin bahwa sana akan baik baik saja.. temuilah dahulu bayi mu dahyun, dia pasti sangat ingin melihat mu.. dia pasti membutuhkan pelukan mu saat ini.." ucap chaeyoung menyadarkan dahyun, karna saat ini sahabatnya itu sedang mengalami mental yang buruk.. chaeyoung harus menyadarkan dan memberikan nya kekuatan..
Dahyun terdengar terisak, ia bahkan menungkup wajah nya saat ini..
Dengan cepat chaeyoung menghampiri dahyun dan memeluk nya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My little fairy (END)
FanfictionHanya karena kamu tidak bisa melihat rasa sakit seseorang, bukan berarti mereka tidak menderita..