14.keadaan mencekam

550 90 10
                                    










Sana menuruni anak tangga..
ia telah menahan rasa kecewa karna dahyun yang kini entah kemana..

Dahyun mengingkari janji nya malam ini untuk bertemu dengan kedua orangtua sana..

Sana tak menduga dahyun menyerah sebelum mencoba..
bahkan dahyun tak mengatakan sepatah katapun atas gagal nya pertemuan ini, sedangkan sana sudah mengatakan semua nya pada sang ayah bahwa dahyun akan datang menemui nya..

Namun tak ia sangka akan seperti ini jadinya, dahyun telah mengecewakan sana dengan ketidak hadiran nya..
Terpaksa sana akan mengatakan kepada orangtua nya bahwa ia akan menerima lamaran tzuyu yang akan dilangsungkan minggu depan..

Karna sana pikir mungkin seperti itulah yang dahyun inginkan..
ia tak ingin bersama sana, ia tak memperjuangkan nya.. dahyun tak yakin akan perasaan dirinya sendiri terhadap sana, pikirnya..

Ayah dan ibu sana menoleh bersamaan setelah sana menuruni anak tangga..

"Jam berapa dia akan datang? aku menunggu nya sejak sore tadi, apa dia tak punya nyali?" ketus jeongyeon

"Yeoboo.." nayeon menenangkan sang suami

"Sayang.. duduklah.." pinta nayeon pada sang putri, yg masih berdiri ditempatnya..

Sana melangkah mendekat.. ia hanya berdiri..

Ia ragu untuk mengatakan bahwa kekasih nya tidak jadi datang..

Sana mengepalkan lengan nya, jika ia mengatakan dahyun yang menghilang begitu saja pada orangtua nya.. sudah pasti mereka akan semakin tak menyukai dahyun, dan akan tetap pada pendirian sang ayah yang hanya ingin tzuyu yang menjadi menantu nya..

Namun disisi lain, ia sadar bahwa dahyun mungkin sengaja tak datang dan tak menggubris panggilan nya karena memang dahyun tidak menginginkan nya..

Sana tak punya pilihan lain selain pasrah menuruti perintah sang ayah untuk bertunangan bersama tzuyu..

"Appa.." sana dengan ragu, dan dengan sangat terpaksa akan mengatakan niatan nya

"Mwo?" jeongyeon menatap sana yang berdiri, begitu juga nayeon mulai merasa heran

"Dia sepertinya tidak akan datang.. dan aku akan menerim-"

"Sana???" satu suara dari belakang menghentikan kalimat sana

Sontak ketiga nya menoleh pada sang pemilik suara

"Tzuyu???" jeongyeon menoleh pada sang calon menantu

Kekecewaan semakin dirasakan sana, dia pikir dahyun yang datang, dan nayeon pun menyadari dari raut wajah sana yang kembali sendu..

"Anyeonghaseo.." sapa tzuyu pada jeongyeon dan nayeon

"Oh kau datang nak?" jeongyeon menyambut kedatangan tzuyu

"Ne.. abeoji.. aku merindukan sana, kami tidak bertemu beberapa hari ini.." ucap tzuyu sembari menoleh pada sana

Jeongyeon merasa senang dengan kedatangan tzuyu, namun nayeon biasa saja.. karna ia tau sang putri tidak lah menyukai keadaan ini, namun sebagai ibu ternyata ia tak bisa berbuat apa apa selain hanya menuruti apa kata sang suami..

"Ngomong ngomong ada apa ini? tumben sekali berkumpul, dan saat masuk aku sudah melihat calon tunangan ku yang biasanya hanya berdiam diri dikamar saat aku datang.." tzuyu tersenyum pada sana

Jeongyeon dan nayeon saling menatap satu sama lain..
tidak mungkin mereka berterus terang mengatakan bahwa mereka sedang menunggu kekasih dari anak nya yang katanya akan datang..

My little fairy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang