5

630 282 63
                                    

Happy reading❤️

Taxi yang di tumpangi Aurel berhenti di sebuah jalanan sepi, di dekat gedung tua, Aurel menatap heran ke arah sang sopir.

"Loh pak, kenapa ko berhenti?"

"Di depan sepertinya sedang ada tawuran neng," jawab sang supir taxi.

Aurel menatap ke luar jendela, ternyata benar, di sana terdapat sekumpulan siswa memakai seragam putih dan sebagian nya ada yang membawa balok kayu.

Mata Aurel menyipit, saat melihat bet yang si kenakan siswa sedang tawuran itu sama dengan bet nya, itu berarti yang sedang mengadakan tawuran itu anak SMA Trisatya.

"Ini pak ongkos nya, kembalian nya ambil aja," Aurel menyerahkan uang berwana biru 2 lembar.

"Tapi neng ini kan belum sampai," ujar sang sopir taxi.

"Saya harus nyamperin teman saya yang sedang tawuran pak," Aurel keluar dari taxi itu.

"Tapi itu bahaya neng," ujar sang sopir taxi saat sudah berada di luar, Aurel tidak menghiraukan, dia segera mendekati arena tawuran.

Tawuran antar SMA trisatya yang dimpimpin oleh Orion dan SMA cendika yang di pimpin oleh Brandon berlangsung sengit, banyak anak SMA cendika yang sudah tumbang, tapi Brandon tetap tidak menyerah.

"Gue gak akan lepasin lo gitu aja, setelah apa yang lo perbuat setahun yang lalu," Brandon terus melayangkan tinjuan seta pukulan, tapi Orion berhasil menangkisnya.

"Gue udah bilang berapa kali, kalau bukan gue yang ngelakuin itu semua."

"Jika bukan lo, terus siapa lagi, cuman lo yang ada di tempat itu bangsat."

Bugh

Orion membalas Brandon dengan meninju rahangnya, membuat Brandon meringis.

"Wah ternyata ada mangsa yang masuk ke kandang lawan nya sendiri," ujar salah satu siswa cendika.

Orion menolehkan kepalanya, mata Orion membulat saat melihat Aurel mendekati arena tawuran.

Bugh

Brandon memanfaatkan kesempatan, saat Orion lengah dia kembali menonojok Orion, sehingga membuatnya tersungkur ke tanah.

"Lepasin gue," teriak Aurel meronta saat kedua tangannya di cengkram oleh dua orang siswa cendika.

"Heh dasar para banci, kalau berani kalian tuh jangan lawan perempuan, lawan aja kita semua," ucap Bobby.

"Lepasin Aurel bangsat, lo semua gak usah sangkut pautin dia, dia gak tau apa - apa," teriak Orion marah.

"Jangan sangkut pautin dia ya, gimana kalau pisau yang ada di tangan gue, menggores pipi mulus cewek canti ini," tantang Jordan salah satu anggota Draco.

Seluruh tubuh Aurel bergetar ketakutan, saat benda tajam itu hampir mengenai kulit pipinya. "Orion tolongin gue, gue takut."

Orion memejamkan matanya saat mendengar suara teriakan Aurel yang bergetar, kedua tangan di bagian sisi tubuhnya mengepal, di hendak melangkahkan kakinya ke arah Aurel, tetapi Brandon menahnnya.

ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang