ORION

31

Minggu pagi ini taman kota terlihat begitu ramai oleh anak kecil samapi dewasa, yang sedang berjoging.

Di tambah dengan cuaca mendukung awan terlihat cerah dengan matahari yang sudah bersinar terang, serta burung - burung yang terbang tinggi dan di barengi dengan kicauan yang merdu.

Begitupun dengan lima inti Arvegas, mereka sudah tiba dari jam tujuh, dan sekarang sudah pukul delapan. Membuat kaus serta wajah mereka di penuhi keringat.

Seluruh kaum hawa berteriak histeris saat Orion mengacak rambutnya yang sedikit berantakan.

'aaaaaa ganteng banget anjrr'

'babang aja adek ke KUA dong'

'mau di jadiin pacar ke 100 juga rela deh, asal gue bisa jadi pacar lo'

'abang yang pake baju abu love you'

Bobby yang merasa terpanggil karena dirinya memakai baju abu pun menoleh ke arah gadis yang meneriakinya dan dia melakukan flying kiss pada gadis itu.

Setelah mendapat perlakuan seperti itu gadis berkaos pink itu pun langsung pingsan tidak sadarkan diri. Membuat semua temannya panik.

Bobby yang melihat itu pun tertawa kecil, tidak memperdulikan gadis yang pingsan, dia segera berlari kecil menyusul ke empat temannya.

"Lama banget lo, abis ngapain aja?" tanya Elvan memicing curiga.

"Biasa" jawab Bobby singkat sembari menyugar rambut nya ke belakang.

"Dasar corcodil," ledek Sean.

"Biarin, daripada lo, bulol."

"Corcodil.

"Bulol."

"Corcodil."

"Bulol."

"Corco--"

"Diam," sentak Galang. Kedua lelaki itu pun langsung mengatupkan bibirnya rapat.

Mereka pun kembali melanjutkan jogingnya. Hari semakin siang, matahari pun semakin naik.

"Istirahat dulu napa, cape banget gue," Bobby mendudukan bokongnya di kursi besi.

Mereka semua pun setuju. Akhirnya mereka istirahat dulu, karena memang matahari sudah terasa panas.

Elvan mengedarkan pandangannya ke segala arah. Walaupun sudah lumayan panas, tapi masih banyak orang yang masih joging di sini.

Mata Elvan memicing saat melihat segerombol gadis yang nampak tidak asing baginya.

"Eh itu kaya Aurel cs bukan, sih?" Tunjuk Evan pada empat orang hadis yang di lihatnya tadi.

"Eh iya itu bener Aurel!"

Orion yang mendengar nama Aurel di sebut pun segera berdiri menuju ke gerobak bubur yang tak jauh dari tempatnya.

"Eh lo mau ke mana?" Bobby menahan lengan Sean saat hendak mengikuti Orion.

"Orion mau ke mana?" Tanya balik Sean.