18

388 122 33
                                    

Elvan bergedik ngeri saat teman - temannya membacakan surat yang berasal dari Cahyati dalianingrum atau biasa di panggil Yati. Seorang gadis bertubuh gempal berkacamata dan selalu di kepang dua.

"Ke pondok indah beli kopiah
Kopiah indah pasti di dapati
Begitu banyak yang singgah
Tapi cuma kamu yang memikat hati," Bobby tertawa keras ketika membacakan pantun yang terdapat dari beberapa surat.

Elvan mengetukan kepalan tangan nya ada dahi serta meja. "Amit - amit gue punya pacar kaya si Yati," Elvan bergedik saat membayangkan Yati bertubuh gempal serta berkulit hitam jalan dengannya, mungkin reputasi dirinya sebagai mostwanted SMANTRI akan turun.

Saat ini mereka sedang membolos di kantin.

"Udah Lo terima aja tuh si Yati, daripada jomlo terus, lama - lama tuh karatan," ujar Sean meledek.

"Ogah, gue gak suka sama dia, lagi pula apa kata dunia seorang anggota inti arvegas, mostwanted SMANTRI pacaran sama anak cupu kaya si Yati," Elvan mendengus.

"Wah pucuk di cinta jodoh pun tiba," celetuk Bobby.

Elvan menatap horor ke arah siswi bertubuh gempal yang baru saja memasuki Kantin. Dengan cepat Elvan segera berlari untuk bersembunyi.

"Hai guys," sapa Yati dengan suara yang sedikit di genitkan, saat tiba di meja inti Arvegas.

"Hai juga Yati cantik," jawab Bobby membuat kedua pipi gadis itu Semerah tomat.

Anggota inti arvegas di sana tertawa melihatnya. Jika memang sudah menjadi Playboy tetap akan terus jadi playboy, seperti Bobby. Gadis manapun selalu saja dia goda.

"Cari Elvan ya?" Dengan tersipu malu, Yati menganggukan kepalanya.

"Oh itu Elvan lagi sembunyi di bawah kolong meja BI Titin," Elvan menyumpah serapahi Bobby yang malah memberitahu keberadaan nya pada Yati.

"Babi," umpat Elvan di kolong meja.

Setelah mengetahui di mana letak sang pujaan hati. Yati segera berjalan ke arah stand bakso. Sedangkan teman - teman nya hanya bisa tertawa melihat penderitaan Elvan.

"Aaaa mami tolongin anak mu yang ganteng ini," teriak Elvan, dia terus berlari saat hari mengejarnya.

Bobby tertawa paling keras di antara teman - temannya. Dia salah satu orang yang suka meledek Elvan, apalagi ketika melihat Elvan tersiksa ketika di kejar Yati.

"Parah Lo Bob," Sean memegang perut nya yang terasa keram akibat terlalu banyak tertawa.

"Habis ini pasti Elvan bakalan ngamuk deh sama Lo," kata Orion menggulum bibirnya untuk tidak tertawa.

"Biarin lah, abisnya gue ngerasa lucu ngelihat Elvan di kejar Yati kaya gitu."

"Babi lo," Elvan menoyor kepala Bobby, akhirnya dia bisa lolos dari kejaran Yati. Elvan mendudukan tubuhnya di samping Bobby. Dia menetralkan nafasnya yang masih berdiri.

"Udah lah terima aja, biar lo gak di kejar - kekar lagi kaya gini," sahut Galang yang sedari tadi menutup mulutnya

"Nah gue setuju tuh, kan lo belum pernah pacaran jadi coba aja terima Yati," Sean menimpali.

"Tau, kasihan tuh anak orang, lo tolak Mulu. Terima kek sekali mah," timpal Boby .

Elvanmenatap kesal ke arah teman - temannya. "Ogah gue terima si Yati. Nih ya, mendingan gue jomblo seumur hidup daripada pacaran sama tuh cewek."

"Jangan gitu lo, ucapan itu adalah doa. Yang benar mah udah deh lo terima aja tuh si Yati," kali ini Orion ikut menimpali, teman - teman yang ada di mejanya bersorak gembira, karena melihat Elvan yang di pojokan.

ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang