Om Zoro!

764 84 0
                                    

"yaaa milikku"

.
.

Sanji diam, sebenernya ia takut sangat takut ditatap. entah kenapa.

"Kau tidak memimum itu" Ucap zoro memecah keheningan

"Emm ah i-iya" Sanji minum latte nya, ia tidak sadar kalau sedari tadi latternya belum tersentuh

"Eh om, maaf jika sanji lancang tadi dan lupa kau siapa. Te terakhir kita bertemu emm sekitar 10 tahun yang lalu kan? " Ucapnya malu-malu sambil menunduk

"Ya" Singkat zoro menanggapi sanji

"Kenapa om, ja-jarang bertemu papah lagi?"

"Bukanku yang jarang bertemu papahmu, kau yang jarang melihatku" Ucap zoro tegas dengan wajah datar

"Iya em begitu, ta-tapi apa om sering bertemu sodara-sodaraku" Tanya sanji

"Tidak" Singkat zoro membuat sanji gugup

"Aku belum pernah bertemu mereka, Datanglah keruangan papamu 30 menit lagi, ayo mengobrol bersama.. Em san-ji! " Ia mengatakan sanji dengan penuh ketegasan. Lalu pergi setelah tersenyum simpul. Senyum yang memiliki banyak isyarat.

.
.
.

Sanji masuk keruangan papanya.

"Si-si-siang" Ia menunduk, saat masuk atmosfer nya sangat menakutkan, judge menatap sanji seakan tak suka akan kedatangannya. Berbeda dengan zoro yang tersenyum smirk melihat sanji. Rasanya dada sanji sesak sekarang.

"Bagaimana? kau sudah tidak punya pilihan.. Semua terserah padamu" Zoro bangkit dari kursinya "aku menunggu kabar baik darimu.. Pah"

Pah? Sanji bingung

Zoro keluar dari ruangan, menyisakan anak dan ayah itu di dalam.

"Telphone" Pinta judge dan langsung sanji berikan pada papanya itu.

"Ichiji ini aku, sanji akan pulang sekarang bersamaku. Suruh seluruh keluarga berkumpul cepat!"

Ada apa, apa ada masalah

Judge bangkit menuju keluar dengan memegang telphone sanji. Sanji hanya memperhatikan

"Kau sedang apa? ! Apa kau tidak dengar bahwa kau akan pulang bersamaku!!!" Bentak judge pada sanji.

Nafasnya tercekik, ia takut, kakinya maju dengan sendirinya. ia tidak bisa berkata apapun. Ia takut, takut

Sepanjang jalan sanji hanya duduk termenung tangannya mengepal, takut kemungkinan buruk terjadi. Ia tau bahwa papanya sedang dalam mood yang buruk
.
.
"Kau! Siapkan makan malam sekarang" Perintah judge pada sanji disaat mereka baru saja sampai rumah.
.
.
Semua keluarga sudah berkumpul sekarang dan bersiap makan malam bersama. Tanpa terkecuali Sanji juga akan duduk tapi...

"Kau! Makan dikamarmu hari ini, aku tidak ingin melihat wajahmu" Ucap judge

"Baik papa" Sanji pergi dengan sedih, dan bibi menyiapkan makanan yang akan diantar ke kamarnya. Sodara-sodaranya hanya menonton mereka tau papahnya sedang dalam kemarahan entah karna apa. Yang jelas saat ini mereka tidak mau memperburuk keadaan.

"Jadi ada apa papa" Ucap reiju memulai

"Anak itu sampai akhir bahkan tidak berguna, ucap judge mengepalkan tangannya.. Dengar!! Awalnya aku akan menikah kan dia dengan keluarga charolatte"

"Tapi untuk apa pa?" Tanya niji

"Kau tidak mengerti? Tentu saja pernikahan politik, Itu demi masa depan keluarga ini. Tapi bodohnya dia malah menggoda orang yang salah"

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang