Pembunuh Bayaran

383 53 41
                                    

Zoro meletakan sanji ditempat tidur lalu membersihkan sisa-sisa darah yang menempel.

Mencuci noda darah yang menempel pada dirinya sampai tak tersisa. Ia melihat cermin, rambut basah dengan wajah yang dingin tanpa ekspresi. Kulit tan yang eksotis itu bersinar. Terlihat begitu sexy. Zoro menatap lurus pada refleksi itu. Yah hari ini dia baru saja membunuh kakanya sendiri.

aku tidak merasakan apapun. Gumam Zoro

.
.

"Franky apa itu benar?" Tanya luffy

"Tidak tau, aw kau tidak lihat aku terkejut juga" Ucap Franky

.
.

Mihawk sedang duduk di meja kerjanya, memeriksa beberapa dokumen disana. Ia tengah berkerja dengan tenang.

Matanya menatap pintu, mengerut bingung menatap luffy yang datang dengan berantakan. Dan menatapnya dengan tajam

"Katakan apa itu benar???"

"Apa maksudmu benar itu" Jawab santai mihawk, "kau tidak kuajari sopan santun?" Lanjutnya

Luffy keluar menutup pintu, mengetuk tiga kali lalu masuk kembali.

"Perona... "

"Kenapa?" Tanya mihawk

"Zoro membunuhnya"

"..." Tak ada jawaban maupun reaksi dari mihawk. Dia seperti tidak tertarik

"Sepertinya memang sudah saatnya, baik zoro ataupun aku sudah tidak bisa mengendalikannya" Santai mihawk

"Dia mengatakan sesuatu sebelum mati"

Mihawk memberi respon mata pada luffy, menunggu apa yang akan keluar dari mulut anak tiri bungsunya itu.

Luffy menunduk, mengepal tangannya dengan keras. Dia berusaha mencoba berbicara dengan santai sebuah hal yang berat untuk dia ucapkan.

"18 Tahun lalu, kota dihebohkan oleh meninggalnya istri dari pimpinan keluarga elit. Dia ditemukan dikediamannya sendiri dengan kondisi berlumuran darah dan tak bernyawa. Dia dibunuh"

.
.

Berita meninggalnya perona sudah didengar oleh para kalangan elit dan tentu saja sampai pada keluarga vinsmoke.

penyelidikan akhir tidak Zoro laporkan pada mereka. Dia dengan tiba-tiba membawa pulang sanji tanpa mengatakan apapun dari pertemuan terakhirnya dengan niji.

Dengan kematian mendadak perona mereka yakin bahwa itu adalah jawaban dari pertanyaan, "siapa yang mencoba membunuh sanji"

"Jadi itu jawaban si om hm boleh juga" Ucap yonji enteng

"Dia terlalu berlebihan" Ucap ichiji

.
.

Zoro sekarang ikut berbaring, dan mendekap istrinya.

Apa kau tadi mendengarnya?

Zoro menandangi sanji, menikmati setiap lekukannya. Sambil memainkan jarinya disetiap sudut wajah yang tak sadar itu. Juga menikmati deru nafas yang tenang. Saat memikirkan perona yang sudah ia bunuh hatinya begitu batu, tapi mengapa hanya dengan menatap wajah lelaki ini hatinya begitu penuh, dia mempertanyakan apa reaksi wajah itu besok. Hatinya berdebar hanya dengan memikirkan nya. Marah, sedih, kecewa, frustasi atau ekspresi polos. Dia akan ingat atau tidak ingat zoro ingin tau.

Kau selalu manis saat tertidur tidak pernah berubah... Aku menantikan reaksimu besok

.
.

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang