Beruntung

110 15 3
                                    

Tengah malam waktu patroli sipir penjara sedang menyisir koridor demi koridor sel. Sambil mengecek para tahanan satu persatu.

Sampai pada sel dua keluarga elit yang memiliki nama besar yang sekarang kehilangan wajah karna kejahatan. Meski begitu aura mereka tidak bisa ditutupi, kau akan selalu merasa gugup saat melihatnya apa lagi mereka dikumpulkan dalam satu ruangan.

Untungnya mereka mudah diajak kerja sama. Sipir masuk lebih dalam dan menemukan satu tahanan sekarat. Membawanya keluar dengan segera untuk menemui dokter tapi tak lama diperiksa terlambat.. dan ia sudah meregang nyawa.

Laporan masuk pada kepala sipir.

"Buat berita acara kematian" Perintah kepala sipir.

"Baik tapi untuk penyebab kematian?"

"Dokter tidak memberi tahumu?"

"Dia bilang itu karna sakit, tapi terlihat agak aneh sepertinya jenazah sering di aniaya"

"Hal biasa para tahanan saling memakan, kita buat ini cepat dan nyatakan dia sakit saja. Setelah berita acara itu selesai hubungi keluarganya"

"Mereka semua disini" (Dipenjara)

"Huh yah sesaat aku lupa. Um.. Pria itu dia masih menantunya bukan?"

"Ya?"

.
.
.

Di ruang TV seseorang sedang menikmati film, dengan snack malam ditangannya.

Lalu telephone dalam ruangan berbunyi.

"Ya hallo?" Ucap wanita itu bertanya-tanya siapa yang menelphone selarut ini.

"Monet" Suara tegas yang ia kenal.

"Yonji, tidak biasanya kau menelphone. Apa ini soal kakakmu?"

"Cih bukan! Kepala keluarga Mihawk dia mati"

"Um baik. Aku akan mengurusnya" Santai monet.

"...."

"Terserah kau saja" Yonji bahkan tidak berkata apapun tapi monet langsung mengerti.

"Hey kenapa terser-- Sanji" Tut tut tut panggilan terputus.

"Huh aku melewatkan adegan favoritku"

.
.
.

Pagi hari datang, yonji berada di dapur duduk di tas meja makan dengan ponselnya. Kakaknya Sanji tengah memanggang roti dan membuat omelette.

"kak aku ingin sosis"

"Oke" Jawab Sanji.

Yonji masih sibuk dengan ponsel saat makanan sudah siap di hadapannya.

"Ayo makan" Ucap Sanji.

"Ah sudah cepatnya"

"Tidak, itu karna kau sangat fokus pada ponselmu"

"Kenapa kakak Sanji ku ini kesepian tidak aku perhatikan saat memasak"

"Bukan begitu.. Um sudah ayo makan"

"Hari ini pakailah pakaian hitam"

"Um?" Sanji bingung

"Kita akan mengadakan festival" Cengirnya.

"Mana ada festival dengan pakaian hitam, lagi pula kita harus bekerja"

"Sudah ikuti saja, mengerti" Yonji serius.

"Baik" Sanji menurut, rasanya tidak bisa menolak kali ini. Dan lagipula pekerjaan sudah selesai dia tidak memiliki janji apapun.

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang