Ironi

302 38 17
                                    

"Aku ingin menjemput vinsmoke yang tersisa untuk bertanggungjawab atas sisa kekacauan yang sudah keluarga kalian lakukan" Monet tersenyum

.
.

"Monet" Gumam Brook pelan.

"Hey!" Yonji sedikit emosi, dia tidak menebak bahwa monet akan mengatakan hal ini dengan mendadak.

"Singkatnya harus ada yang mengelola perusahaan vinsmoke karna judge, reuji dan ichiji tidak bisa. Yonji? Kurasa kau belum berpengalaman. Satu-satunya orang itu tentu kau sanji"

.
.

"Tahanan zoro seseorang menjengukmu"

Zoro merasa aneh, kenapa monet mengunjunginya lagi. Tanpa peduli ia hanya menurut menuju ruang kunjungan dengan langkah acuh tanpa semangat.

Kreetttt, saat pintu dibukakan petugas, sosok yang ia rindukan ada disana. "Sanji" Kagetnya sampai tubuhnya membeku sesaat. Tapi Zoro masuk seolah tidak terganggu.

.
.

Sanji diberitahu bahwa waktu kunjungan itu selama 30 menit tapi sudah 10 menit sejak Zoro disana dan ia tidak bisa mengatakan apapun. tepatnya ia menunggu Zoro yang bicara lebih dulu.

Bisa sanji rasakan tatapan menusuk dari suaminya mengintimidasi menunggu jawaban mengapa dia ada dipenjara dan berkunjung. Tapi bukan kah seharusnya Zoro yang harus menjelaskan padanya.

Begitu monet mengatakan perlu seseorang yang menangani perusahaan Sanji akhirnya tau bahwa semua orang telah masuk penjara, termasuk Luffy. Tapi hanya sebatas itu pengetahuannya.

"Kau ingin bicara atau tidak, kalau kau masih diam aku lebih baik kembali ke sel ku" Acuh Zoro

"Aku, ak-aku.. Maksudnya aku sudah tau.. I-ini ada hubungannya dengan ibu sora"

Mata Zoro terbelalak takala mendengar sanji menyebut nama ibunya tanpa kesulitan.

"Kau ingat?"

.
.

Flashback

"Om Zoro sudah datang" Sanji kecil yang baru pulang dari sekolah taman kanak-kanak berlari menghampiri Zoro.

Hug! Sanji memeluk kaki pria yang jauh lebih jangkung darinya yang masih bocah. Lalu menanggah tersenyum manis.

"Tidak perlu berlari kau bisa jatuh" Ucap malas zoro. Sanji melepas pelukannya lalu menjulurkan tangannya keatas meminta digendong. Dengan terpaksa Zoro mengikuti kemauannya.

salah satu tugas yang diberikan judge, Zoro harus menjaga istri dan anaknya yang merepotkan. Dan semakin besar sanji justru ia malah makin manja dan menyebalkan. Ia asik bermain, tersenyum dan merengek kehidupan yang berbeda dengan dirinya saat kecil.

"Eum om Zoro, hari ini kau ingin bermain?"

"Tidak"

"Eumnggg" Sanji mengatup dan mengenbungkan pipinya marah.

"Wajahmu menyebalkan" Ucap Zoro sambil dengan santai mengapit pipi sanji. Membuat bibirnya manyun.

"Hu uh lepaskan wajahku" Sanji merengek.

"Wajahmu lebih baik begini, hahahaha"

Sanji berbinar melihat Zoro tertawa.

"Om Zoro suka wajahku begini, begini, begini" Sanji malah bermain dengan pipinya membuat banyak ekspresi lucu.

"Tck! Kau malah menghilangkan moodku" Ucap Zoro yang sebenarnya merasa gemas

"Baiklah sanji akan diam" Sanji lalu memeluk Zoro yang masih menggendongnya dan ia bersandar dibahu bidang. Rasa kantuk karna lelah setelah sekolah menghampiri anak kecil itu dan tak lama ia tertidur. Zoro bisa merasakan hembusan nafas di lehernya, serta suara dengkuran kecil yang begitu manis berdesir di telinga. entah kenapa wajahnya tersipu. Dia suka aroma manis sanji dan perasaan saat mereka dekat bersentuhan. Hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang