hanya penyesalan ⚠️

977 61 14
                                    

"Perjalanan kita masih jauh sayang" Ucap Zoro dia menyeringai

"Huh huh huh" Sanji menatap Zoro dengan sendu dia sudah lemas. Zoro mengendalikannya sekarang. Air matanya jatuh tanpa isak tangis. Wajahnya sekarang membuat Zoro makin terangsang.

Aku tau bahwa kau makhluk yang indah itulah kenapa aku ingin memilikimu sanji dalam hati zoro

Plop plop plop! Zoro menggenjot lagi tapi temponya melambat

"Ahhh hah hah ng hah zo zorohhhhh ahhhh"

Zoro menikmati tubuh sanji perlahan sekarang tidak terburu-buru, memberi kecupan dan jilatan di paha sanji, naik ke atas menuju perutnya. Seakan ia buta ada lebam disana.

"Eunggghhhh ahh hah hah" Sanji merasa geli dia sensitif

"Tunggulah Aku akan keluar, ayoo keluar bersama" Ucap zoro

Zoro memegang adik sanji menahan lubangnya.

"Akhhhh, ti... tidahhhhh akhhh zoroh lepasss"

Squect squect squect!! Zoro mempercepat kembali temponya

"Eung ahh zorohhhhh zoroh cu ah kup ang hah hah" Zoro menekan titik lemah sanji terus menerus membuatnya kehilangan akal.

"Ini nikmat ahhh sanji, lubangmu sangat nikmat.. Sedikit lagi aku akan keluar" Zoro kepalang merasa enak disana.

Syurrrrrrr!! Zoro keluar didalam, dia juga tak lupa membiarkan sanji keluar

"ang ah ah ahhhh zorohhhhh~~~~" Sanji mendongkrak mendapatkan klimaksnya

"Hah, hah, hah" Sekarang ia hanya bisa mengatur nafasnya.

"Kau menyukainya bukan??" Zoro tersenyum menang mendekat kan wajahnya dan mengelus kepala sanji. Itu lembut berbanding dengan mimik wajah dan nada bicaranya yang merendahkan.

Sudah terlambat, tubuhku.. Aku..

"Hah hah aah" Pandangan sanji memburam, deru nafasnya mulai melemah. Safir biru indah itu terlelap.

Aku tidak akan bisa lari

Sanji tidak sadarkan diri.

Sanji sangat kacau tapi sangat sexy menurut Zoro.

Setelah ini tanda ditubuhmu tidak akan pernah kubiarkan hilang.
.
.

Zoro melepas adiknya didalam sanji. Dia belum puas tapi tau bahwa tubuh itu sekarang tidak akan kuat.

Tok tok tok

Zoro membuka pintu setelah merapihkan asal dirinya.. Ternyata itu reiju.

"Ada apa? Dia tidak apa-apa.. jadi pergi mood ku tidak bagus sekarang" Zoro to the point bahkan sebelum reiju bertanya.

"kau kasar sekali Zoro.. Aku punya informas---(?)!!" Reiju menghentikan kalimatnya
"Kau tidak, maksudku dia terluka kenapa kau??" Reiju melihat sanji yang tak memakai celana dengan bajunya yang terbuka dengan beberapa tanda kiss mark disana.

"Kenapa? Aku suaminya itu jelas.. Kalau kau punya informasi cepat katakan.. Bukankah sudah kubilang moodku tidak bagus dan itu karna dirimu mengganggu" Zoro menatap dingin

Reiju ingin marah dia khawatir rasanya ingin masuk melihat keadaan sanji, terlebih dia terlambat tau saat kejadian itu terjadi.

"Zoro! Kurasa kau emosi karna penyelidikanmu mengarah bahwa adikku mencoba bunuh diri, tapi biar kukatakan itu tidak mungkin"

"Iyah aku tau, tapi apa kau punya bukti? Bisa jadi memang dia mau melakukannya.. Pergi" Ucap Zoro malas dan mengusir reiju.

"Zoro!!! Pelayan yang memberi taumu.. Kenapa ia tau sanji jatuh dari lantai 5? Apa kau sudah bertanya padanya? Apa dia melihat sanji melompat dari sana?"

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang