Pelaku 2

376 48 6
                                    

"Eum" Ada rengkuhan dari sanji. Itu karna seseorang mengelus dan mencium dirinya

Euh hangat, basah menyentuh bibirku

.
.

"Aku melakukan sesuai yang kau katakan, dia tidak apa-apa?" Tanya ichiji yang membantu hogback.

Ichiji disana setelah pertengkarannya dengan niji, tak lama hogback datang karna katanya dia perlu pemeriksaan lanjut.

"Aku tidak tau soal mentalnya, yah kudengar dia menderita beberapa hm, jika kau tanya tentang tubuhnya itu baik seharusnya dia sudah sadar.. tapi masih harus dilihat apakah ada efek samping nantinya.. Ini masih perlu diperhatikan" Jawab dr. Hogback

"Efek samping?"

"Aku baru menangani pasien dengan darah S RH-, jadi aku tidak tau cara kerja pastinya"

Ichiji hanya diam tak menanggapi.

"Aku selesai dan akan kembali, kau tidak pergi?"

"Aku akan disini menjaganya selagi zoro tidak ada"

"Yah terserah, em aku tidak mengerti tapi kuharap tugas ini kembali diberikan pada niji, karna sebenarnya aku lebih suka membedah dari pada mengobati seseorang" Hogback lalu tertawa aneh

"Oyy jangan menatapku seperti itu.... Isss kurasa memang ide buruk bercanda dengan vinsmoke.. Baiklah aku pergi rambut merah" Lanjutnya lalu pergi keluar

"Kenapa tidak ada dokter yang waras disini" Ucap ichiji

.
.

Sanji membuka matanya perlahan, kamarnya dipenuhi cahaya matahari yang masuk dari tirai jendela yang terbuka.

Hal yang pertama dilihatnya adalah wajah khawatir dari orang yang tak asing baginya. Ka ichi?

Sanji akhirnya sadar sepenuhnya.

"Kau bangun syukurlah, aku akan menghubungi hogback"

.
.

Hogback kembali siang itu, dia melihat ichiji sekilas lalu berguman "apa dia tidak tidur?"

"Kau sudah membaik.. Rambut merah berikan saja obat yang biasa dia minum soal lukanya tidak perlu khawatir, tapi jika dia mengalami gejala aneh segera beritahu"

Kring kring

"Hallo Franky ada apa? Ada barang baru, Ahhhh baiklah aku bersemangat sekarang" Hogback tertawa aneh dan menyeramkan lalu pergi meninggalkan kedua sodara itu.

.
.

"Istirahatlah sanji"

"Ka.."

"Kau tidak mau istirahat? Kepalamu tidak pusing?"

Sanji menggeleng, "sanji tidak pusing, bolehkah kita keluar"

"Kau tidak lihat tubuhmu terpasang alat?"

Sanji hanya diam murung. Ichiji berjalan menuju jendela lalu membukanya selebar mungkin.

"Kuharap dia tidak masuk angin" Gumam ichiji, lalu dia berbalik dan kembali pada adiknya itu.

Sanji mencoba duduk di kasurnya, ichiji dengan sigap langsung membantu. Setelah membuka jendela wajah sanji sedikit lebih cerah.

Ichiji melihat adiknya itu dengan tatapan dalam tangannya tiba-tiba meraba dahi sanji yang diperban.

"Apa ini masih sakit? Kepalamu pusing?"

"Tidak ka hm" Sanji tersenyum cerah, ichiji hanya datar dia menyembunyikan segala macam ekspresinya.

Object (Zosan) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang