ABOUT NAYA {4}

225 62 2
                                    

ABSEN DULU YAP!

KASIH EMOTICON INI -🦄- DI KOLOM KOMENTAR

BTW,KALIAN APA KABAR?

Naya memandangi mansion yang selalu ia tempati dari lahir "percuma punya ini Semua, kalo gak ada yang namanya keluarga" ia tersenyum pilu dan terlihat nada yang pedih serta menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naya memandangi mansion yang selalu ia tempati dari lahir "percuma punya ini Semua, kalo gak ada yang namanya keluarga" ia tersenyum pilu dan terlihat nada yang pedih serta menyakitkan.

Sebenarnya, ia sangat jarang pulang ke mansion ini, ia lebih senang berada di rumah pemberian kakeknya saat ia berulang tahun ke-15 tahun lalu.

Hari ini ia bisa pulang ke sini karena Shaka yang mengantarnya, bisa saja selepas bertemu Arka tadi ia pulang kerumah namun, ntahlah ia ingin bermalam di sini.

Mungkin,
ia merasa rindu dengan kedua orang tuanya yang sudah bertahun-tahun lamanya pergi.

Walaupun mereka masih selalu memberikan uang bulanan kepada Naya, tetap saja yang Naya butuhkan mereka bukan uang.

Banyak juga yang tidak tahu jika Naya tinggal di sini kecuali Zahra dan Shaka.

Naya sengaja menyembunyikannya, ia tidak ingin semua orang bahkan teman satu sekolahnya tahu jika ia mempunyai kehidupan yang terlalu mewah.

Menurutnya, percuma punya kemewahan namun kekurangan kasih sayang dari keluarga terutama kedua orangtua.

"Kalian berdua jahat, Aya anak kalian bukan sih" kesalnya kepada diri sendiri.

"kenapa semua orang jahatin Aya, kenapa?" Ia terduduk di salah satu loncatan tangga "cuman bunda yang peduli ke Aya, tapi bunda malah pergi."

"Bunda yang sekarang, ah ralat si pelakor sama ayah ninggalin Aya, semua laki-laki yang deketin Aya juga gak pernah ada yang tulus." ia mulai menangis meratapi semua yang terjadi di hidupnya.

Kehidupannya banyak berubah sekarang, ia lebih mudah tersinggung dan perasa dari biasanya selalu ceria.

Suka bercanda dan humoris sekarang malah menjadi orang yang lebih cuek dan tidak perhatian dengan orang-orang sekitar bahkan dirnya sendiri.

"Kenapa cowok yang Aya temuin gak ada yang bener-bener ngertiin Aya sih, kenapa tuhan?" Racaunya mengingat semua lelaki yang sempat menjalin hubungan dengannya selalu saja membuat perasaan sakit hati dan kecewa bahkan orang tuanya pun melakukan hal yang sama terutama ayahnya sendiri.

"Aya gak punya tempat tinggal sekarang, Aya gak punya rumah buat pulang" ia memukul pelan dadanya yang terasa sesak setiap ia mengingat hal-hal yang membuatnya terluka.

~Disini yang di maksud sama Naya tempat tinggal bukan rumah ya,tapi kayak someone yang benar-benar bisa kita andalkan dan jadikan tempat keluh kesa dalam segala hal,intinya gitu ya ges.

"Karma gue kapan kelarnya hah!" Lanjutnya dan beranjak masuk ke dalam mansion, ia sangat lelah hari ini dan ingin berendam air hangat untuk memulihkan emosi dan pikirannya.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang