ABOUT NAYA {42}

42 26 0
                                    


NB : banyak typo di setiap part🫂

Jangan lupa buat selalu vote di setiap part, karena vote itu gratis guys🤝🏻❤️

🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶 ⬇️

Semoga betah dan suka sama ceritanya 🍒

_________________________________

Sudah tiga hari ini Shaka tidak masuk sekolah di karenakan sakit nya semakin parah yang membuat lelaki itu di haruskan rawat inap di rumah sakit.

"Gue mau menjenguk shaka, kenapa kalian gak ngebolehin sih?" Tanya Naya kesal kepada teman-temannya yang selalu melarang niatnya untuk menjenguk shaka.

Karena memang hanya Naya yang belum menjenguk, sebab waktu saat mereka memutuskan menjenguk bersama Naya malah ada kesibukan lain yang membuatnya tidak bisa ikut.

"Pas Shaka udah di rumah aja ya Nay, Lo menjenguk nya" ucap Tasya membujuknya, Naya merasa ada yang di sembunyikan dari nya.

"Apa yang lagi kalian rahasiakan dari gue?" Tanya Naya mengintimidasi teman sekelasnya itu, membuat mereka semua mendadak mati kutu dan saling pandang satu dengan lainnya.

"Kan malah pada saling pandang gitu, bukannya ngejawab" ucapnya, Naya menatap Salsa dan Diva bergantian "di sini, kalian berdua yang gue percaya gak akan bohong" lanjutnya.

Salsa dan Diva pun saling pandang sembari memberikan kode satu sama lain "tanya Evan aja Nay, dia kan wakil nya Shaka" alibi salsa.

Mendengar namanya di sebut membuat Evan spontan memelototi Evan "kenapa gue?" Ujarnya tanpa suara kepada salsa.

"Pokoknya gue bakalan tetap ngejengukin Shaka" putus Naya dan segera masuk ke dalam mobilnya.

Saat ini mereka memang sedang di parkiran mencoba mencegah Naya untuk tidak ke rumah sakit namun, usaha mereka malah gagal.

"Gimana ini" bingung Zahra melihat Naya yang sudah mengendarai mobilnya "kita ikutin" putus Nizzam dan merekapun menaiki kendaraan masing-masing mengejar Naya.

Melihat mereka mengikutinya membuat Naya semakin meninggikan kecepatannya.

________________________________

Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan akhirnya Naya sampai di rumah sakit tempat Shaka di rawat. Sebelum masuk ia melihat ke belakang, Naya tersenyum puas saat mereka tidak bisa mengejarnya "Naya di lawan" ucapnya bangga.

Naya langsung mencari ruangan milik Shaka, ia mengedarkan pandangan mencari. Pandangannya terhenti ke arah cowok yang duduk di kursi roda memandang ke dalam ruangan di depannya.

"Shaka ngapain di sana, bukannya ruangannya di situ?" ucapnya menunjuk ruangan yang seharusnya Shaka tempati.

"SHAKA!" Panggil Naya tersenyum berjalan ke arah lelaki itu. Berbeda dengan Naya, Shaka membulatkan matanya disertai ketakutan yang sekarang menjalar pada tubuhnya.

"Kenapa Naya bisa di sini, mereka gak berhasil mencegah Naya" ucapnya merutuki dirinya sendiri.

Degup jantungnya semakin berpacu dengan cepat saat langkah Naya semakin mendekat ke arahnya.

Maaf kai, kalau gue gak bisa jaga rahasia Lo lebih lama lagi dari Naya - batinnya menatap ke ruangan yang setiap hari ia kunjungi.

"Lo ngapain di sini hah! Ruangan Lo itu di sana Shaka" ujarnya sambil berkacak pinggang seperti sedang memarahi anaknya.

"G_gue.." gugupnya "kenapa gitu, gue becanda Ka," ujar Naya melihat wajah pucat Shaka membuatnya tertawa "Lo takut sama gue, karena Omelan gue tadi hah" lanjutnya tertawa.

Shaka tersenyum menggaruk tengkuknya "sebenarnya yang gue takuti bukan itu Nay" beonya pelan, sepelan mungkin agar Naya tidak mendengar apa yang ia bicarakan.

"Udah ayo balik ke kamar Lo, gue dorong" tawar Naya dan semakin mendekati Shaka, saat nya hampir melewatinya "gue bisa sendiri, Lo duluan aja Nay" cegah Shaka cepat.

"Gue berat" lanjutnya lagi cengegesan agar tidak dicurigai gadis itu "gue kuat kalo Lo lupa" jawab Naya tidak ada bantahan dan melanjutkan langkahnya kebelakang Shaka.

Mampus - batinnya menggerutu, Naya sudah mencekal kedua pegangan kursi roda Shaka saat ia menoleh ke arah ruangan yang sempat Shaka perhatikan tadi, Naya sontak menyipitkan matanya.

Kayak kenal - Batinnya dan kembali menfokuskan penglihatannya.

Maafin gue Kai - batin Shaka lagi, Shaka menunduk sambil memegang jantungnya yang berdegup tidak beraturan.

"Kaizen" beo Naya pelan dan melepaskan cekalan nya pada kursi roda milik Shaka, ia segera menutup mulutnya terkejut.

Tepat saat itupun semuanya tiba "sorry" beo Evan menatap Shaka dengan tanpa suara.

Naya beralih menatap Shaka dan teman-temannya bergantian "itu Kaizen kan?" Tanyanya tercekat.

Semua diam tidak menjawab "Alia jawab, kenapa kalian diam hah!" Ucapnya sudah emosi dan mulai menangis.

"Maaf Nay, itu kemauan Kaizen buat gak ngasih tahu Lo tentang..." Alia menggantung kan ucapannya "gak perlu di lanjutin" potong Naya saat Alia hendak melanjutkan bicaranya.

"Kalian mau menjenguk Shaka sama Kaizen lagi?" Tanya om Atta di ikuti Della dan Tante Bunga di sampingnya.

Om Atta - bokap Kaizen.
Tante Bunga - nyokap kaiyzen.
"I_iya Tante" jawab mereka gugup. Alia memberi kode kepada mereka bertiga untuk melihat kebelakang.

Mereka yang mengerti pun menoleh, hal itu membuat mereka kaget "Naya" beo mereka bertiga kompak.

________________________________


Alia, Della, Shaka, Salsa dan Tante Bunga menjelaskan semuanya. Mulai dari penyakit yang Kaizen derita selama ini, penyakit yang selalu menemaninya sedari kecil.

Tentang kejadian di bandara waktu itu dan membuat Naya tahu jika Della adalah kakak sepupunya. Tentang kenapa mereka semua mencegah Naya untuk datang ke rumah sakit ini.

Mereka menjelaskan semuanya tanpa ada yang mereka tutup-tutupi lagi "kalian jahat" beo Naya pelan, Tante Bunga sudah memeluk erat Naya.

"Kaizen bilang, dia beruntung ketemu kamu. Untuk ada di dalam cerita indah yang dia punya" ucapnya membuat Naya semakin terisak.

Naya melepaskan pelukan dari Tante Bunga dan berdiri melihat ke arah Kaizen di rawat.

Dadanya mendadak sesak saat melihat begitu banyak selang yang tertempel di dada lelaki itu serta bunyi monitor pendeteksi Ritme jantung semakin membuatnya sesak.

Setiap orang selalu memiliki harapan. Namun sayang, banyak yang tidak tahu jika dunia punya kenyataan. Dan itu yang sedang dirasakan Naya sekarang.

Ia memiliki harapan agar Kaizen bisa kembali bersamanya namun, kenyataan pahit yang ia lihat sekarang sempat tidak pernah ia tahu sebelumnya.


_________________________________

_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang