ABOUT NAYA {29}

40 28 0
                                    

Hai...

Apa kabar kalian?












______________________________________

Melihat kepergian Kaizen membuat Naya semakin menangis dan menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak "Nay" panggilan itu membuat Naya mendongak.

Dilihatnya Diva dan Zahra yang tersenyum hangat "Kaizen jahat ya?" Ucap Naya pelan membuat kedua sahabatnya itu langsung mendekap tubuh Naya.

"Gue gak cantik apa?" Ucap Naya lagi membuat keduanya menggeleng "Lo sempurna di mata orang yang tepat nay" ucap Zahra menenangkan "mungkin, Kaizen bukan orang yang tepat itu" lanjutnya.





Dilain tempat


Plak

Kaizen kembali menahan rasa panas di pipinya "Lo gila hah!" Maki Alia geram "bangsat Lo Kai!" Kaizen hanya diam mendengarkan.

"Maksud Lo apa, bilang mau pergi dan mutusin Naya hah!" Alia benar-benar marah sekarang, melihat tidak ada respon dan jawaban dari laki-laki itu membuat Alia mengatur nafasnya pelan.

"Jelasin" ujarnya lagi setelah amarahnya sudah kembali normal "Lo tau kan Al, hidup gue cuman bisa di hitung jari" Kaizen mulai berbicara.

"Tapi, kenapa harus nyakitin Naya kayak gini hah!" Kaizen mendongak "lebih baik Naya sakitnya sekarang, dari pada dia harus tau kalo gue gak bisa ngejagain dia lebih lama lagi" Alia menggeleng pelan, ia tidak habis fikir dengan sahabatnya ini.

"Shaka, gue udah putusin buat ngedonorin hati gue ke dia, percuma punya hari sehat kalo jantung udah gak sehat gini" ucapan Kaizen barusan membuat Alia membulatkan matanya sempurna dan menggeleng pelan.

"Dia harus tetap ada, buat nge-jagain Naya" lanjut kaizen tersenyum ke arah Alia.

"Gue gak butuh" ucap seseorang yang baru saja muncul "Shaka" beo Alia kaget menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.

"Gue gak butuh hati Lo, dan gue gak akan Nerima itu!" Ucap Shaka penuh penekanan dan mendekat ke arah Kaizen.

Bugh

Kaizen tersungkur dengan pukulan Shaka yang tiba-tiba "gue, gak butuh, donor, hati lo." Shaka berucap penuh penekanan di setiap kata yang ia lontarnya.

"Lo inget kan, gue pernah ngasih Lo amanah buat nge-jagain Naya" Kaizen berbicara sambil menyeka darah di bibirnya.

"Tepatin, kalo Lo emang cowok" lanjutnya masih dengan posisi terduduk mendongak menatap Shaka tajam.

"Gak Sudi gue di titipin cewek modelan Naya" Shaka menjawab dengan tersenyum hambar dan terkulai duduk. "Gue, bakalan donorin jantung gue ke lo" lanjutnya menepuk pundak Kaizen.

Shaka tersenyum dan menunduk "Naya bahagia sama Lo Kai, bukan gue" ia menyeka air matanya yang keluar tanpa di pinta.

"Cengeng banget gue, nangis gini" beonya mendongakkan kepala untuk mencegah air mata itu keluar.

"Kenapa Lo gak jujur sama Naya hm?" Shaka bertanya membuat kaizen tertawa renyah "buat apa, itu bakalan ngebuat Naya sedih nantinya pas gue pergi" jawabnya.

"Gue gak suka Naya sedih" lanjutnya menatap langit malam tanpa bintang "Lo amnesia atau gimana, barusan Lo ngebuat dia nangis bego" shaka menjitak lumayan keras kepala Kaizen.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang