FLASHBACK ON {2}

54 33 0
                                    

"Kenapa gak di jawab Nay?" Tanya Kaizen yang sekarang sudah duduk di samping Naya.

Sekarang waktunya istirahat sekolah dan keadaan kelas sedang sepi sekarang, hanya ada mereka berdua.

Naya menoleh dan kembali menfokuskan pandangannya ke arah buku catatan "gak bisa Kai" jawab Naya menarik nafas dalam.

"Maaf. Gue gak bisa jadi pacar Lo" jawab Naya lantang seraya menatap lekat Kaizen.

Kaizen yang mendengarkan hanya tersenyum hambar dan "gue keluar ya Nay" ucapnya dan pergi keluar dari kelas.

"Maaf, bohong kalo gue gak tertarik ke Lo Kai" ucap Naya pelan dan membereskan bukunya kemudian melangkah keluar menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah lapar.

-----------------------------------------------------------

Dua hari setelah kejadian Naya menolak Kaizen "woy ada murid baru" heboh keadaan koridor kelas X baik IPA maupun IPS.

"Tuh Nay, murid barunya" ucap Amel yang tiba-tiba saja sudah di samping Naya.

Naya menatap Amel bingung. "Someone nya Kaizen dulu, yang pernah gue bilang, dia Dwi Putri Adinda." Lanjut Amel menjawab kebingungan dari raut wajah Naya dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Yang gue bilang waktu itu" ucap Amel membuat Naya kembali mengingat.

"Dwi Putri Adinda Nay namanya. Dia temen dekat gue juga sih, dulu gue pacaran sama Kaizen dan Dwi pacaran Sama Radit." Amel memainkan dedaunan di tanah.

"Radit itu sahabat gue sedari TK. Sekaligus temen deketnya Kaizen"

"Suatu hari Radit ngedeketin gue, dia bilang soal Kaizen yang suka sama Dwi pacarnya. Gue ngerasa sakit banget Nay di situ."

"Gue bilang, terus gue di anggap Kaizen selama ini apa Dit? Radit menggeleng Nay, dia bahkan gak tau Kaizen nganggep gue apaan selama pacaran sama dia."

"Sampai akhirnya gue tanya langsung ke Kaizen. Lo tau dia bilang apa?" Tanya Amel menatap Naya. Naya menggeleng pelan "apa emang?" Tanyanya penasaran.

"Kaizen bilang kalo dia mau jadiin gue pacar biar bisa Deket sama Dwi doang. Gak lebih" lanjutnya membuat Naya terkejut tidak percaya.

"Gue tau Lo gak akan percaya. Gue cuman mau Lo hati-hati aja" ucapnya. Karena tidak bisa untuk mendengar banyak fakta lagi dari Amel. Naya pun pamit pergi

"Mel udah bel, gue duluan" ucap Naya dan beranjak pergi, fikirannya kalut sekarang.

Naya memperhatikan intens sosok yang di maksud Amel barusan "cantik" kalimat pertama yang Naya lontarkan saat melihatnya.

Dia, DWI PUTRI ADINDA. Gadis cantik dengan ukiran senyuman manis nan indah di wajahnya, langsung menjadi primadona sekolah saat pertama kali datang, pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan tentang penjumlahan sekaligus berbakat.

 Gadis cantik dengan ukiran senyuman manis nan indah di wajahnya, langsung menjadi primadona sekolah saat pertama kali datang, pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan tentang penjumlahan sekaligus berbakat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang