"Nay, satu hal yang harus Lo percaya dari gue" Kaizen menggenggam kedua tangan Naya.
"Jangan berfikir gue ngegantungin Lo atau semacamnya" ujar Kaizen dengan tatapan teduh miliknya.
"Kalo gak niat ngegantung kenapa gini? Kadang nyuruh pergi dan kadang ya, seperti sekarang." Naya mencoba bertanya dengan apa yang menjadi fikirannya sekarang.
"Intinya, mau kita punya hubungan atau engga lu tetap spesial di mata gua Nay."
"Gue gak bisa percaya sama apa yang Lo bilang kalo tindakan sama perlakuan sekaligus sikap Lo kayak gini ke gue Kai."
"Maaf gue belum bisa ngejelasin semuanya sekarang, gue takut, ujung-ujungnya Lo bakal ngerasa kehilangan lagi" Kaizen menunduk tidak berani menatap manik mata Naya.
Naya melepas tangannya dari genggaman Kaizen "kalau Lo, orang yang jelas-jelas gue yakinin sekarang nyakitin lagi. Lantas apa yang harus gue percaya untuk laki laki yang selanjutnya?" Ujarnya sudah tidak menangis lagi, ntahlah mungkin stok air matanya sudah habis.
"Pada akhirnya kita akan merasa kehilangan, entah karena ditinggalkan atau meninggalkan dan entah karena hubungan atau kematian." Lanjut Naya.
"Kalo kehilangan tentang kalimat terakhir Lo?" Kaizen bertanya membuat Naya menyergit "kematian maksudnya." Naya mencoba membenarkan apa yang di maksud Kaizen.
Kaizen mengangguk "kalo kematian yang memaksa gue merasa kehilangan, itu artinya gue harus lebih bisa ikhlas menerima takdir."
"Sebab kematian itu satu hal yang pasti dan lagi kita kejar sekarang" lanjut Naya bangkit dari duduknya.
"Banyak yang bilang sesuatu yang kita kejar itu cita-cita, cinta dan kebahagiaan. Tapi yang sebenarnya kita kejar itu kematian."
"Tujuan hidup itu mati Kai" Naya tersenyum menatap langit cerah saat ini "intinya, kita sebagai manusia itu harus nyiapin diri buat nerima takdir sekarang, esok dan seterusnya."
Kaizen ikut berdiri memandang Naya yang sedang tersenyum bahagia menatap langit "cantik" gumam Kaizen membuat Naya menoleh ke arahnya.
"Sayang kalo gak bisa gue milikin, apa lagi harus gue tinggalin" lanjutnya tersenyum hangat.
"So. Will you be my girlfriend?" Ucapan Kaizen barusan mampu membuat Naya menganga "you're seriously?" Naya mencoba membenarkan apa yang ia dengar itu bukan halusinasi atau semacamnya.
"Yes baby" mendapat keseriusan dari mata Kaizen membuat Naya mengangguk mantap dengan wajah yang bahagia. "Yes,i want" jawab Naya mantap.
Kaizen pun tanpa basa-basi langsung saja memeluk tubuh Naya dengan erat sama halnya dengan Naya.
______________________________________
Kelas mendadak menjadi lebih rame dari sebelumnya "bentar-bentar gue ngelag, kalian udah official?" Tanya salsa mewakili semuanya.
Pasalnya hari ini Kaizen dan Naya berangkat sekolah bareng serta bergandengan.
"Eemm iya dong" jawab Naya dengan tersenyum bahagia di angguki Kaizen dengan ikut tersenyum manis.
semua yang mendengar itu menganga kecuali Zahra, Diva, Shaka dan Alia yang sudah tahu lebih awal dari yang lain.
"What's."
"Seriously."
"OMG, bakalan jadi gosip baru dan hot ini mah."
"Sumpah harus ada PJ nya biar langgeng."
"Aaa bahagia banget bisa ngedenger kalian udah official gini."
"COUPLE GUE BERLAYAR."
"Gak sia-sia tahajud biar kalian bisa official seperti saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT NAYA [END]
Teen FictionJANGAN LUPA KASIH JEJAK {VOTE DAN KOMEN} SAMA AKUNNYA DI FOLLOW JUGA YA GUYS ✿ ~ Ini bercerita tentang kisah percintaan dan kehidupan dari seorang gadis cantik KANAYA ARKATAMA ~ {semua gadis emang cantik sih, belum pernah juga denger ada gadis gant...