FLASHBACK ON {1}

59 33 0
                                    


Naya sekarang sudah menjadi murid SMA DANUARTA. Hari ini PLS terakhir yang harus Naya ikuti sebelum resmi menjadi murid SMA tersebut.

Naya duduk bersebelahan dengan Zahra sahabat sedari kecilnya itu "Ra, gue bakalan ngejomblo lama gak sih setelah SMA" pertanyaan konyol Naya membuat Zahra geram "malah mikir begituan anjr" kesal nya.

"Kelas kita banyak cogan nya ya Nay?" gumam Zahra melihat pembagian untuk kelas yang akan mereka tempati selama 3 tahun kedepan "Nye."

"Eh itu siapa? ajak temenan yok Ra?" ujar Naya dan menarik tangan Zahra menemui seorang gadis cantik dengan rambut pendek yang sedang asik bermain ponsel tidak memperdulikan sekeliling.

"Hay" sapa Naya dan Zahra membuat gadis tersebut menghentikan aktivitas nya dan mendongak "temenan yok?" ajak Zahra to the point dengan bernada lucu seperti anak kecil yang mengajak temannya untuk bermain kelereng.

Mendapat raut wajah kebingungan dari dia membuat Naya mendesah pelan. "Gabung sama kita ya? Sahabatan." ucap Naya seraya duduk membujuk gadis itu.

"Yakin? Mau ngajak gue temenan" ujarnya bertanya "kenapa enggak?" kompak mereka berdua.

"Gue Diva. Nadiva Mahawira." Diva mengulurkan tangannya.

"Naya. Kanaya Arkatama." Naya menerima uluran tangan Diva seraya tersenyum hangat.

"Gue Zahra. Zahratun Hafiza Abiyaksa." Lanjut Zahra, setelahnya mereka bertiga mulai berbincang banyak hal.

______________________________________

sudah hampir sebulan mereka bertiga resmi menjadi murid SMA dan murid kelas 10 IPA 1. Cukup untuk mereka mulai mengenal satu sama lainnya.

Lagian, tidak sulit untuk kelas tersebut menjadi akrab dan bersahabat.

Sekarang saja mereka sudah terlihat sangat akrab bahkan yang awalnya menjadi murid terfavorit karena penurut, kalem dan pendiam itu sekarang sudah menunjukkan kelakuan aslinya.

Tidak ada lagi kata penurut, kalem dan juga pendiam yang mencerminkan kelas ini sekarang, 10 IPA 1 resmi di cap sebagai kelas terbandel, ternakal dan tersulit di atur sekarang.

Saat ini pelajaran IPS. Bu Ratna sedang asik menjelaskan materi walaupun tidak ada yang mendengarkan, bukan tidak, hanya ada Naya, Evan dan Sadewa yang mendengarkan.

Wajar, ketiganya termasuk murid pintar dan sedikit penurut di banding yang lain. Ada juga Shaka sebagai ketua kelas mereka yang di bilang juga murid penurut di kelas ini, walaupun sedikit.

Sedangkan semuanya sibuk dengan aktivitas masing-masing namun, Bu Ratna tetap mengajar seraya tidak memperhatikan mereka, ia sudah lelah sedari tadi berteriak untuk menegur.

Yang penting ia sudah menjelaskan sesuai apa yang seharusnya ia lakukan disaat mengajar dan setelah jam selesai tiba ia ingin cepat-cepat keluar dari kelas ini.

"Apa?" Naya menoleh dan bertanya kepada segerombolan lelaki yang berada di belakang sedari tadi terus memanggilnya, membuatnya risih "sini dulu bentar" ajak Nizzam seraya melambaikan tangannya ke arah Naya.

Malas ber basa-basi. Naya pun menurut, ia pergi ke bangku barisan paling belakang dan duduk di tempat yang sudah mereka siapkan.

"Apa?" Ketus Naya to the point. "Ada yang mau Kaizen bilang ke Lo" jawab Nizzam dengan Kaizen berada di rangkulannya.

Posisi Naya dan Kaizen sekarang sudah berhadap-hadapan. Kaizen dengan muka malu-malu kucing miliknya membuat Naya ingin tertawa saat ini juga.

Kaizen yang saat ini dan sekarang amat berbeda, dari ia yang ceria, petakilan dan cerewet tiba-tiba menjadi Kaizen yang dingin, datar dan tatapan tajam miliknya.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang