ABOUT NAYA {23}

53 26 0
                                    


__________________________________________________________________________

"Tumben banget tepat waktu" ucap Salsa "tepat waktu tetep aja salah" jawab Farrel memutar bola mata malas.

"Mending langsung otw sekarang aja" saran Putri "yaudah kita otw sekarang, gue sama Bima yang mimpin jalannya" putus Shaka

"Btw, mau kemana?" Tanya Fadli heran "udah ikutin gue sama Shaka aja" jawab Bima dan melajukan motornya pelan di ikuti yang lain.

"Peluk" ucap Kaizen dengan nada manja "manja banget" jawab Naya seraya memeluk pinggang Kaizen erat.

"Nyaman banget sih" lanjutnya membuat Kaizen terkekeh di balik helm full nya.

"Kita jadi kepuncak yang di mana sih?" Tanya salsa yang berada di boncengan Farka "katanya, ke rumah milik Bima, yang kebetulan ada di sekitaran puncak, cuman gak di kasih tau tempatnya" ucap Farka membuat salsa mengangguk mengerti.

"Kita jadi kepuncak yang di mana sih?" Tanya salsa yang berada di boncengan Farka "katanya, ke rumah milik Bima, yang kebetulan ada di sekitaran puncak, cuman gak di kasih tau tempatnya" ucap Farka membuat salsa mengangguk mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jalanan Minggu hari ini terlihat semakin ramai karena mereka, di tambah hari libur banyak yang merencanakan liburan keluarga membuat jalan semakin ramai sekarang.

Ditambah dengan cuaca yang begitu cerah, seraya mengerti akan kebahagiaan manusia buminya di hari Minggu untuk bisa berlibur dan jalan-jalan seharian menghabiskan waktu liburnya.

3 jam mereka tempuh akhirnya sampai juga "aaaa gila, cape banget" ucap Tasya setelah keluar dari mobil Daffa.

"Ayok, ini rumah gue, jadi anggap rumah kalian sendiri" ucap Bima mengajak mereka ke dalam rumah miliknya itu "seriusan, ini rumah Lo Bim" takjub Ciko dan Bima hanya mengangguk.

"Yang harus kalian takjubkan lagi adalah, ini rumah hasil dari Bima sendiri" ucap Shaka semakin membuat yang lainnya menganga.

"Seriusan?" ucap putri menutup mulutnya dengan telapak tangan "iya, hasil kerja gue di restoran semasa SMP dulu sampe kelas 1 SMA" jawabnya.

"Lo kerja di restoran jadi apaan Bim?" tanya Davin "goblok, ya manager lah anjir" jawab Syakila seraya memukul kepala Davin sedikit keras.

"Sakit asu" kesal Davin "sini gue elus, biar sakitnya berkurang" Zahra mendekat ke arah Davin dan mengelus kepala lelaki itu dengan lembut.

"Pelayan" Bima menjawab pertanyaan Davin tadi "Lo gabut atau gimana?" kaget Naya dengan jawaban Bima.

Mustahil banget seorang Bima Yuda Anggara yang notabennya anak sultan bisa jadi pelayan di restoran.

"gue gak lagi becanda, seriusan" jujur Bima "gue bosen di rumah, ortu sering pergi keluar negeri, makanya gue milih bekerja paruh waktu jadi pelayan restoran biar gak terlalu sepi" lanjutnya lagi.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang