ABOUT NAYA {27}

47 26 0
                                    

"Udah pada Dateng semua kan." Gavin bersuara sambil menghitung jumlah mereka semua "pas." Lanjutnya lagi

Mereka sedang duduk di ruang tengah dengan posisi melingkar sekarang "di mulai dari siapa?" Tanya Sadewa.

Naya beranjak dari duduknya dan mengambil botol Aqua yang sudah kosong "pake ini" ucapnya.

Naya pun memutar botol tersebut dan bagian tutupnya pas berada di posisi Evan "gue duluan" ujar Evan menunjuk dirinya sendiri, Naya mengangguk mengiyakan "oke."

Keadaan menjadi canggung dan hawa terasa lebih dingin dari malam-malam biasanya, malam ini, dan detik ini mereka akan membongkar rahasia yang selalu mereka simpan erat-erat selama ini.

Semua berkata dengan jujur tanpa ada yang di tutup-tutupi lagi dan sampai pada giliran Naya.

Naya mendadak keringat dingin, ia rasanya sulit sekali untuk berbicara sekarang, mulutnya seketika menjadi kaku.

"Sebenarnya gue..." Ucap Naya masih bingung ingin berbicara dari mana, ia merasa ada yang menggenggam tangannya erat ia menoleh Zahra lah yang sedang menggenggam erat tangannya "Lo bisa" ucapnya tersenyum.

"Jadi, nama asli gue itu Kanaya...." Mereka semua mulai memperhatikan Naya dan menunggu kelanjutan dari perkataan gadis itu.

"Kanaya... Lucian Danuarta" ucap Naya pelan tetapi masih bisa di dengar yang lainnya.

"Iya, nama asli gue Kanaya lucian Danuarta" jelasnya lagi.

"Dan Arkatama itu marga om gue, adik dari ayah, gue sengaja pinjem marga namanya dia tanpa sepengetahuan siapapun, termasuk ortu dan om gue sendiri" lanjut Naya menunduk dengan terus memainkan jari-jari tangannya.

Semuanya menutup mulut kaget kecuali Shaka dan Zahra yang sudah tahu lebih lama "OMG" ucap Salsa masih dengan tidak percaya.

"Jadi selama ini Lo anak pemilik sekolah nay" Tasya mengucapkan itu masih dengan ekspresi kagetnya. Naya mengangguk pelan namun pasti.

"Gila lo ya bisa-bisanya nge bohongin kita." Gavin berbicara sambil menggelengkan kepala "hebat banget gue bisa temenan sama pemilik sekolah" heboh Bima.

"Bukan punya gue, tapi ortu gue" jelas Naya membenarkan perkataan Bima barusan.

"Kenapa Lo gak jujur aja, kalo Lo jujur, orang-orang yang sering menjelekkan Lo menghina Lo dan sebagainya bisa kena mental" tukas Sifa.

"Gue gak suka orang-orang segan kague karena gue anak pemilik sekolah, pengen tau aja sifat asli orang itu gimana." Jawab Naya tegas.

"Oke lanjut, dari Naya aja udah bisa buat gue kaget, apa lagi nanti pas giliran Zahra, Alia, Diva, Shaka sama Kaizen" ujar Sadewa bersuara.

"Oke sekarang gue." Zahra mulai menarik nafasnya dalam dan menghembuskan dengan perlahan.

"Gue itu sebenarnya, sebenarnya gue itu" ucapnya membuat bingung semua orang "berbelit-belit Ra" tegur Kesya "sorry, gue gugup" ucapnya.

"Sebenarnya gue udah nikah, di jodohin" ucap Zahra cepat tanpa jeda "pelan-pelan anjr" kesal Reza.

"Gue udah nikah" Zahra berbicara pelan dan pasti "buaaahhhhaahah" gelak tawa semuanya menggeleng di ruangan itu terkecuali Shaka, Naya dan Diva yang sudah tau lebih dulu.

"Becanda Lo gak banget" Alia berbicara dengan memukul pelan Zahra di sampingnya.

"Gue serius!" Ucap Zahra lagi membuat yang lain menatapnya dalam "seriusan" lanjut Zahra memberikan tangan berbentuk V.

"Sama siapa anjr" umpat Salsa "sama anak dari temannya bokap" jawab Zahra yakin "tapi tenang aja kok, gue masih bersegel."

"Jelasin, ceritain sedetail-detailnya" pinta Rio, akhirnya Zahra pun menceritakan semuanya, dari awal sampai akhir tanpa ada yang di lebih-lebih kan dan di kurang-kurang kan olehnya.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang