ABOUT NAYA {12}

85 41 0
                                    

Hari ini semua anggota OSIS di suruh pulang lebih awal dari yang lainnya, setelah menyelesaikan rapat untuk pensi sekolah merekapun di perkenankan untuk pulang setengah jam lebih dulu dari yang lain.

Mengingat sikap Kaizen akhir-akhir ini membuatnya berinisiatif untuk membicarakan yang sebenarnya terjadi.

Naya pun membuka apk WhatsApp,mencari nama kaizen di daftar kontaknha dan mengetikkan pesan untuk lelaki itu.

"Dibaca doang" gumamnya melihat pesan yang barusan ia kirim bercentang dua biru "tapi gpp, gue bakalan tetep nunggu Lo kok" ujarnya lagi dengan tersenyum paksa dan melanjutkan langkah kakinya untuk pergi ke cafe yang terletak tidak jauh dari arah ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dibaca doang" gumamnya melihat pesan yang barusan ia kirim bercentang dua biru "tapi gpp, gue bakalan tetep nunggu Lo kok" ujarnya lagi dengan tersenyum paksa dan melanjutkan langkah kakinya untuk pergi ke cafe yang terletak tidak jauh dari arah depan sekolah.

"Dibaca doang" gumamnya melihat pesan yang barusan ia kirim bercentang dua biru "tapi gpp, gue bakalan tetep nunggu Lo kok" ujarnya lagi dengan tersenyum paksa dan melanjutkan langkah kakinya untuk pergi ke cafe yang terletak tidak jauh dari arah ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya duduk sambil meminum pesanannya "udah waktunya pulang. Gue harap Lo dateng Kai" gumamnya pelan seraya melirik jam tangan miliknya.

"Hay" sapaan tersebut membuat Naya mengalihkan pandangannya dari ponsel untuk melihat jikalau itu Kaizen.

Setelah di pastikan yang barusan menyapanya bukan Kaizen membuat Naya mengerutkan kening bingung.

"Gue boleh duduk di sini?" Tanya lelaki berperawakan tinggi dan tampan tersebut kepada Naya.

Naya ingin menolak tetapi tidak enak "emm tap..." Belum sempat Naya melanjutkan kata-katanya.

"Lo izinin, soalnya gue gak suka penolakan" ucapnya dan duduk di hadapan Naya.

Melihat itu membuat Naya mengurungkan niatnya untuk menolak lelaki tersebut "kalo Kaizen liat trus dia cemburu gimana?" Ujarnya pelan.

"Ngarep banget sih Nay, belum tentu juga si Kaizen nya dateng." Lanjutnya tersenyum getir melihat keluar jendela.

"Gue Adam. Adam Haidar" ia mengulurkan tangan ke arah Naya "Kanaya. Kanya Arkatama" jawab Naya dengan menerima uluran tangan Adam.

"Cantik" mendengar kalimat itu membuat Naya sedikit cengo "nama lo, bukan Lo nya" lanjut Adam membuat Naya berdecih pelan. Adam yang melihat itu hanya tersenyum simpul.

"Anak SMA ngapain belum pulang kerumah, malah keluyuran dulu" sindir Adam memperhatikan Naya yang masih menggunakan pakaian sekolah "dih bdmt." Jawab Naya acuh.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang