ABOUT NAYA {17}

62 30 0
                                    

Kau penggores luka terhebat

- Kanaya Arkatama -

______________________________________

Pemandangan pertama yang mereka lihat saat pintu kamar Alia terbuka sangat membuat mereka tercengang. termasuk Naya yang tanpa sadar sudah meneteskan air mata.

"Kaizen" ucap Naya pelan seraya menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan

Sontak Kaizen dan Alia pun menoleh ke arah pintu "ka-kalian" ucap mereka terbata-bata.

Langsung saja Kaizen membenarkan posisinya, "kalian abis ngapain?" Tanya Evan yang juga kaget melihat mereka berdua dengan posisi bisa di bilang sedikit intim.

Bagaimana tidak, Alia sedang berada di bawah Kaizen, walaupun tidak bersentuhan tubuh karena Kaizen menahan badannya dengan kedua tangan yang berada di sisi kepala Alia.

Namun, tetap saja itu posisi yang tidak pantas untuk mereka lihat, termasuk Naya "kita abis rebutan ini" jawab Alia gelagapan seraya mengangkat toples kue kering yang ia genggam sedari tadi dengan kedua tangannya.

"Iya, kita lagi rebutan kue kering buatan mamahnya Kaizen" lanjutnya lagi masih dengan sedikit grogi seperti sedang tertangkap basah berselingkuh.

Tanpa basa-basi Naya langsung saja pergi meninggalkan tempat itu "NAYA" teriak Shaka dan Kaizen bersamaan.

Kaizen langsung lari mengejar Naya dan tak lupa memberikan tatapan tajam miliknya kepada Shaka begitupun tatapan Shaka kepada Kaizen.

"Gue pergi" ucap Shaka dan ikut berlari kebawah menyusul kaizen dan Naya.

"Gue harap, kalian hanya sebatas teman kecil Lia, gak lebih" sewot Salsa di angguki semuanya.

______________________________________

Naya terus berlari tanpa memperdulikan panggilan dari Kaizen, hatinya hancur sekarang, benar-benar sakit rasanya.

"Ai" panggil kaizen setelah berhasil meraih pergelangan tangan Naya "lepas Kai" ucap Naya dengan suara parau karena menangis "dengerin aku dulu" ujar Kaizen lembut.

"Apa lagi yang mau aku dengerin dari kamu Kai, semuanya bahkan udah jelas." Naya mencoba melepaskan tangannya dari cekalan kaizen.

"Maaf" ucap kaizen dengan wajah dan sirat mata bersalah kepada gadisnya itu. Naya enggan berbicara, mulutnya seperti berat untuk mengucapkan sepatah katapun.

Kaizen menarik Naya kepelukannya, gadis itu tidak menolak, ia malah semakin menangis di dekapan lelaki itu.

"Harusnya gue tetap disana bersama mereka" ucap Shaka tersenyum hampa yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Harusnya gue tetap disana bersama mereka" ucap Shaka tersenyum hampa yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua. Shaka pun kembali ke rumah Alia menemui teman-temannya.

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang