ABOUT NAYA {14}

78 38 0
                                    


Naya celingukan melihat sekitar, pandangannya terhenti ke arah sepasang remaja yang tidak jauh dari tempatnya sekarang mereka...

______________________________________

"Itu Kaizen sama Alia kan?" Gumam Naya masih tetap memandang fokus ke arah mereka berdua.

"Mereka Deket banget ternyata" lanjut Naya tersenyum paksa, ia tidak ingin melihat pemandangan seperti itu lebih lama lagi. Naya pun beranjak dari duduknya dan mulai pergi menjauh.

"Apa gue harus berhenti seperti apa yang Kaizen bilang" gumamnya dengan menendang dedaunan.

Seketika Naya merasa ada yang mencekal pergelangan tangannya,ia menoleh.

"Kaizen" ucap Naya melihat lelaki yang barusan ia hindari tiba-tiba saja bisa ada di pandangannya sekarang "kenapa pergi?" Kaizen bertanya dengan tatapan dingin.

"Gak pengen liat Lo sama Alia berduaan, hati gue sakit" jawab jujur Naya "gak nanya, gue ada hubungan apa sama Alia makanya bisa Deket gitu" Kaizen menaikkan sebelah alisnya "buat apa" ucap Naya seadanya.

"Gak cemburu" masih dengan tampang dinginnya "mau pulang" Naya melepaskan cekalan tangan kaizen dan berbalik hendak pergi.

"Gue belum selesai ngomong Kanaya Arkatama" geram Kaizen yang sekarang sudah berada di hadapan Naya dengan bersendekap dada namun ekspresi tetap sama. Datar.

"Jawab gue" Naya mendengar itu hanya bisa diam dan mendengarkan pertanyaan apa yang akan Kaizen lontarkan untuknya.

"Lo yakin, beneran suka sama gue?" Pertanyaan kaizen barusan membuat Naya berdecih "auk" jawabnya cuek memalingkan muka.

"Liat orangnya" Kaizen mencoba meraih wajah Naya untuk menghadap ke arahnya "yakin sama gue?" Tanya kaizen lagi.

Naya membuat nafas perlahan "kalo gue gak yakin, udah sama yang lain sekarang. Ngapain terus nunggu Lo buat ngasih gue kepastian" jawab Naya jujur dengan muka seperti terlihat kesal.

"Lagian gue bingung sama Lo Kai, sikap lo tuh aneh" Kaizen diam memperhatikan dengan saksama perempuan di depannya itu berbicara.

"Kadang sikap Lo seolah-olah juga punya perasaan ke gue, kadang juga bikin gue yang sedang terbang jatuh langsung ke dasar bumi."

"Bahkan sering banget gue bilang gapapa disaat Lo buat hati gue sakit, tapi nyatanya gue kenapa-napa Kai." Mendengar penuturan Naya membuat kaizen merasa bersalah.

"Banyak pertanyaan di kepala gue. Ada apa Lo sama Alia? Kalian pacaran? Kalian Deket karena apa? Tapi gue gak bisa buat nanya hal itu langsung ke Lo."

"Kadang gue sering mikir. Kira-kira tuhan lagi ngebuat rencana yang kayak gimana sih? sampai prosesnya sesakit ini." Naya tidak bisa menyembunyikan air matanya lagi, Naya menangis sekarang.

"Lagi-lagi semesta ngajak gue bercanda mulu. Sering banget semesta nyuruh gue buat pergi dan merelakan. Padahal, memilikinya pun belum sempat." Air mata Naya keluar begitu deras di setiap kata yang ia ucapkan.

"Lo tau?" Naya berucap menghadap Kaizen seolah bertanya kepada lelaki itu.

"Masalah di hidup gue berat Kai, di sekolah aja gue bisa buat nutupin bahkan lupa sama masalah yang gue hadepin" Kaizen tetap mendengar kan gadis itu bercerita.

"Gue selalu bilang "i'm independent." Gue mampu melewati segala hal sendirian, gue mampu berdiri tanpa bantuan, gue tegar menghadapi semua rintangan. ah, but i'm not. Nyatanya, gue tidak setegar itu. Luka yang sekuat tenaga gue tutupi, ternyata bisa sakit lagi. Masalah yang sekuat tenaga gue perbaiki, ternyata bisa berantakan lagi. Bahkan diri gue yang sekuat tenaga berdiri, ternyata bisa jatuh lagi. Baik baik saja itu bohong, gue hanya berusaha."

ABOUT NAYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang