***
3. Berbeda
Pagi ini Jevanya sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Ya, dia akan mulai bersekolah sebagai antagonis dan memerankan karakter nya. Ah, tapi ia tidak akan berlagak dan bergaya seperti Jevanya sebelumnya, mari kita buat antagonis dengan versi baru.
Gadis itu menatap pantulan kaca. Melihat bekas lukanya yang sudah tidak diperban lagi dan telah di ganti dengan plaster berkarakter dinosaurus.
Lucu. Batinnya geli.
Jeva keluar dari closet room nya lalu mengambil tas ransel. Gadis itu melangkah keluar kamar, menuruni satu persatu undakan tangga dengan langkah pelan yang anggun.
Semua mahluk yang berada di rumah Sandygard sudah pada berkumpul di meja makan, ritual terbiasa mereka sebelum memulai aktivitas setiap harinya adalah sarapan bersama.
Jevanya adalah yang datang paling akhir, artinya ia terlambat dan membuat semua orang menunggu.
"Sorry lama," Ucap Jeva menarik kursinya di sebelah Kenan.
Lelaki dingin itu membelalak, Kris, Friska, Lusy, menatap kaget pada Jevanya. Bahkan kopi ditangan Rans pun sampai melayang ke udara sangking shock nya mereka mendengar kata maaf keluar dari bibir seorang Jevanya Ilora Sandygard.
Mungkin ucapan itu terakhir kali terdengar lima tahun yang lalu. Sudah sangat lama sejak Jevanya berubah menjadi iblis yang mematikan.
"Kok diam? Lanjut dong makannya," Suara Jevanya mencairkan suasana, semuanya kembali pada kegiatan masing-masing.
Gadis itu meraih selai stroberi dan mengoleskannya di permukaan roti. Kenan dan Kris yang melihat itu tertegun, bukankah selama lima tahun ini Jeva membenci hal yang berbau stroberi. Dia akan ngamuk-ngamuk hanya melihat bentuk stroberi dan memaki orang yang berani memakan buah itu di dekatnya.
Tapi Jevanya terlihat tenang-tenang aja, dia makan dengan santai sesekali meneguk susunya.
Melirik jam di pergelangan tangan lalu beralih pada ponselnya yang berdering. Jevanya menyelesaikan makannya dengan cepat lalu berpamitan pergi, Ketzia dan Meiko sudah menunggunya di depan untuk berangkat bersama.
Kenan dan Kris di tempatnya masih menatap hilangnya Jevanya. Tumben sekali saudari mereka yang satu itu tidak merengek minta nebeng. Dan ngemis ngemis demi sebuah kecupan pagi di pipinya, hal biasa yang Kenan dan Kris lakukan pada Friska namun mustahil jika itu Jevanya.
Kedua lelaki itu tertegun di tempatnya, Kenan merasakan hal yang sangat tidak nyaman sedangkan Kris menggenggam erat garpu di bawah meja. Mendadak kakak-adik itu di serang perasaan aneh yang enggan mereka akui.
***
Meiko terus melotot menatap Jevanya sejak awal gadis itu masuk mobil. Begitupun Ketzia yang curi-curi pandang ke samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Girl? [TERBIT!]
FantasyTERBIT!!! ORDER MELALUI LAZADA @Ogun Malay TAHAP PEMULIHAN PART! Jangan jadi silent readers ye! Yang ga kasih jejak, besok kakinya ga napak. Hayolohhh... FOLLOW ME, TERLEBIH DAHULU! ___ Awalnya Numy pergi ke rumah sang sahabat ingin mencari buku un...