***
32. Maaf.
Jevanya baru saja sampai di rumahnya setelah di antar oleh kembar. Pagi tadi ia memang tidak membawa mobil karna Jeva sedang malas menyetir.
Dan jika kalian bertanya tentang Malven? Pacarnya itu bukan supir, Jevanya tidak akan menggunakan jasa antar-jemput Malven karna dia pun masih mampu pergi sendiri. Brou? Jevanya itu gadis mandiri. Kalau masih bisa, kenapa dia harus meminta bantuan.
Singkatnya saja, Jevanya tidak ingin merepotkan orang lain.
Meskipun pacarnya, tetap saja! Malven itu memiliki kehidupannya sendiri, tidak semua tentang Jevanya menjadi urusan dan tanggung jawab Malven. Ada kalanya lelaki itu punya kesibukan, apalagi dia memimpin sebuah gangster.
Tentu tidak mudah menjadi seorang pemimpin dan mengatur ratusan anggota seorang diri.
Jadi Jevanya cukup pengertian sebagai pacar yang imut, cantik, baik hati, dan rajin menabung.
Padahal Malven sendiri tidak masalah di repot kan oleh gadis itu.
Jevanya melangkah ke dapur setelah mengganti seragamnya dengan pakaian santai sehari-hari, membuka kulkas ia terlihat bingung ingin memilih yang mana.
Jevanya cukup lapar namun dia juga belum lama makan di kantin, ngemil adalah jalan ninja nya di saat-saat seperti ini. Kenyang tapi pengen ngunyah.
"Aduhh yang mana ya? Coklat kayanya enak, ah tapi manis banget. Nanti gigi kelinci gue item. Atau jeruk, kapan gue sukanya jeruk? Mana semangka ga ada lagi, haishhh...." Jevanya mengomel-ngomel sambil memantau semua isi kulkas.
"Nanti kalau gue nikah sama Mark harus minta beliin semangka sekebun pokoknya, kita kan sama-sama suka semangka jadi cocok."
"Bismilah restu Nctzen..."
Akhirnya Jevanya mengeluarkan puding, susu, dan segala macam rasa pie kesukaannya. Gadis itu juga beralih ke dapur bersih, mengambil beberapa chiki kemudian Jevanya peluk semua di tangannya; bersama jenis-jenis makanan manis tadi.
Jevanya pergi ke samping rumah, duduk di teras yang berada di tengah-tengah kolam ikan koi.
Ikan koi itu adalah peliharaan milik Kenan, ukurannya besar-besar dan ikan koi itu berenang dengan lincah di dalam kolam. Karna hari sudah mulai sore membuat kolamnya mulai menghidupkan lampu otomatis; muncul cahaya kelap-kelip dari dalam sehingga kolam tersebut terlihat lebih cantik.
Tenang, semuanya ini sudah di antisipasi oleh kakak sulungnya, Jevanya tidak perlu takut korslet sebab ada aliran listrik di dalam air. Karena lampu-lampu itu sudah lindungi oleh pipa transparan yang pas seukuran lampunya.
Jevanya mulai memakan hasil buruannya di dapur, sambil menontoni ikan-ikan Koi berenang.
Melihat para ikan yang berkumpul di dekatnya, Jevanya jadi berpikir mereka juga ingin makan karena melihatnya asik mengunyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Girl? [TERBIT!]
FantasyTERBIT!!! ORDER MELALUI LAZADA @Ogun Malay TAHAP PEMULIHAN PART! Jangan jadi silent readers ye! Yang ga kasih jejak, besok kakinya ga napak. Hayolohhh... FOLLOW ME, TERLEBIH DAHULU! ___ Awalnya Numy pergi ke rumah sang sahabat ingin mencari buku un...