***
42. Swiss I
Jevanya dan Ersa tiba di Swiss, keduanya langsung naik taksi menuju hotel. Sejak awal perjalanan Jevanya terus memandang keluar kaca, matanya tak berhenti menatap indahnya kota Bern.
Taksi berhenti membuat keduanya harus turun untuk mengganti kendaraan, mereka bertemu dengan Mrs. Erinka yang sudah berada di Swiss sejak kemarin dan akan mendampingi dua anak itu selama festival berlangsung.
"Morning Jeva, bagaimana perjalanan kalian?" Tanya Mrs. Erinka menyapa keduanya begitu turun.
"Too Mrs. Perjalanan yang menyenangkan, saya menikmatinya bahkan dengan pemandangan di sini." Jawab Jevanya seraya tersenyum manis, Mrs. Erinka mencubit gemas pipi cubby itu.
Oh dia tidak tau dengan berita yang sedang hangat di Lintang beberapa bulan ini, begitu bertemu langsung Mrs. Erinka merasa kaget dengan perbedaan Jevanya yang berubah menjadi pribadi yang lebih santai dan asik.
"Bagus kalau begitu, kita akan menuju hotel. Ayo," Mrs. Erinka mengajak Jevanya dan Ersa masuk ke dalam mobil Rubicon yang akan membawa mereka ke sebuah desa kecil bernama Iseltwald.
Fyi, festival itu diadakan di dipinggiran danau Brienz yang berada di utara pegunungan Alpen. Dan letaknya masih di pedesaan yang asri dan jauh dari kota.
Kalau tadi Jevanya di buat kagum dengan susunan kota Bern, kali ini dia di buat lebih jatuh cinta dengan gunung-gunung Alpen yang di lapisi salju.
"Pakai jaket, udara di sini lebih dingin." Kata Ersa menyampirkan jaket tebal yang terbuat dari bulu angsa di kedua sisi bahu Jevanya, gadis itu tersenyum menerima dan lebih mengeratkan lagi pada tubuhnya.
Setelah beberapa jam perjalanan mereka sampai di sebuah vila, Jevanya berdecak kagum. Dia pikir akan menginap di hotel tapi ternyata di sediakan fasilitas vila yang sangat aesthetic.
"Ini kunci kamar kamu Jeva, dan punya Ersa. Kamar kalian di atas dan Mrs akan di bawah." Jelas Mrs. Erinka.
Jevanya dan Ersa menerima milik masing-masing, keduanya tanpa lama langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
Perjalanannya memakan waktu semalaman, dan pasti membuat lelah. Apalagi badan mereka yang terasa pegal-pegal selama duduk di pesawat.
Cklek.
Jevanya menatap kaget dekorasi kamarnya yang indentik dengan sapi, cat dinding putih bercorak hitam layaknya kulit sapi dan ada banyak juga boneka sapi di sana. Saat Jevanya berjalan masuk ke dalam, dia menemukan botol susu dan... Sapi lagi.
Tidak habis pikir semuanya serba sapi. Mungkin karena negara ini penghasil susu terbesar dan dominan ternak sapi kali ya, makanya bertema sapi?
Entahlah, Jevanya tidak terlalu tau dengan hal yang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Girl? [TERBIT!]
FantasyTERBIT!!! ORDER MELALUI LAZADA @Ogun Malay TAHAP PEMULIHAN PART! Jangan jadi silent readers ye! Yang ga kasih jejak, besok kakinya ga napak. Hayolohhh... FOLLOW ME, TERLEBIH DAHULU! ___ Awalnya Numy pergi ke rumah sang sahabat ingin mencari buku un...