12. Part Dua Belas

60.2K 6.3K 79
                                    

Bantu promosiin cerita ini ya, biar tambah rame<3

Typo, tolong ditandain!

Typo, tolong ditandain!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

12. She's Stopped

"Kemana lo kemaren?" Tanya Ketzia menatap selidik.

"Kan gue udah minta tolong izinin sakit." Jawab Jevanya.

Ketzia menggeleng tidak percaya, Meiko di sebelahnya pun turut menatap Jevanya penuh interogasi.

Jevanya mengumpat dalam hati, pasti gadis kembar itu curiga. Sial.

"Kita ke rumah lo kemaren, dan kata pelayan lo pergi dari subuh. Lo. Kemana?" Meiko bertanya sambil menekan dua kata terakhirnya.

Glug!

Jevanya meneguk saliva nya sendiri, merasa aura Meiko sekarang agak seram dan persis seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya. Di pertemanan mereka memang Meiko itu mengambil peranan tersebut, dia menjadi sosok ibu terlebih bagi Jevanya.

"Ohh ya? Kalian kemaren ke rumah? Gue jalan-jalan aja sih, cari angin terus pulangnya malem." Alibi Jevanya.

"Beneran?" Tanya Ketzia ragu.

Jevanya mengangguk, dalam hati dia meminta maaf pada gadis kembar itu sebab telah membohongi mereka. Karena tidak mungkin kan, bagi Jevanya memberitahu keduanya jika dia pergi ke Bogor kemarin.

Mereka pasti akan bertanya lebih dan Jevanya sendiri belum bisa menceritakan masalahnya ini pada siapapun. Dia takut, takut orang lain tidak percaya dan ketakutan akan orang-orang yang menyalahkan nanti.

Bagaimanapun dia jiwa asing yang memasuki tubuh ini, Numy sudah cukup lancang untuk bisa masuk ke dalam kehidupan Jevanya, dan menipu banyak orang.

Dia belum siap, Jevanya yakin siapapun tidak akan mempercayai ceritanya ini.

"Woi! Malah bengong," Ketzia menggoyang bahu sahabatnya membuat Jevanya tersadar.

"Ya?"

"Bangke! jadi dari tadi lo melamun waktu gue ngomong?" Tanya Ketzia kesal.

Jevanya cengengesan, "Maaf Ket, lo ngomong apa tadi? Coba ulang."

Ketzia mendengus, "Lo ga bohong kan? Kalo ada apa-apa cerita sama gue atau Meiko."

Jevanya menatap Ketzia lekat lalu menggeleng untuk menyakinkan sahabatnya tersebut, "Gue fine."

Ketzia mengembuskan nafas pasrah, dia yakin ada yang di sembunyikan oleh sahabatnya. Namun Ketzia tidak bisa memaksa Jevanya, jika gadis itu sudah siap dia pasti akan cerita seperti biasanya.

Tet Tet Tet...

Bel masuk berbunyi sontak membuat siswa-siswi yang masih berada di luar bergegas masuk ke dalam kelasnya masing-masing, Ketzia mengubah arah duduknya menjadi hadap ke depan.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang