40. Part Empat Puluh

45.7K 5.2K 167
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

40. Pasangan Gila

Pipi Jevanya mendadak terasa panas, membuang pandangannya ke arah lain. Ia menggigit pipi dalamnya sendiri, salah tingkah dengan ucapan Malven yang mampu membuat Jevanya berdetak tak beraturan.

"Gombal lo karatan!" Jevanya mendengus, dan mulai kembali membersihkan luka Malven.

"Tapi lo salting,"

Skakmat!

Jevanya berdehem, menatap Malven pura-pura tidak mengerti. "Salting? Kapan gue salting nya." Bantah Jevanya tidak mau mengaku.

"Orang bohong ntar giginya bisa tambah panjang." Ujar Malven menakut-nakuti, Jevanya melotot mendengar itu. Dia refleks membuka bibirnya, memperlihatkan gigi kelinci dan membayangkan jika gigi itu bertambah panjang.

Malven yang melihatnya menggeram manahan gemas, oh god! Sedari dulu dia sangat menginginkan gigi kelinci Jevanya.

"So cute," Gemas Malven menatap binar.

Jevanya memandang Malven ngeri, "Ih lo kaya sikopet tau ga? Atau jangan-jangan lo obsesi sama gigi gue, lo pacari gue juga cuma demi ini? Parah banget!" Tuding Jevanya, kalau sampai dugaannya benar Jevanya akan mencongkel mata biru laut Malven.

"No! But, gigi lo lucu. Gue suka." Puji Malven.

Jevanya mengatupkan mulutnya secepat mungkin, menatap Malven dengan mata memicing.

"Cuma gigi gue aja nih? Okey, fine! Gue ngambek sama lo." Ujar Jevanya pura-pura merajuk.

"Emang lo maunya gimana?" Tanya Malven bingung.

Jevanya mendengus melihat ketidakpekaan Malven, yang sangat-sangat alami.

"Lupain, gue juga suka mata lo. Gimana kalau gue congkel buat koleksi?" Tanya Jevanya menaik turunkan alisnya menatap Malven yang datar.

"Boleh, sebelum itu gue patahin dulu gigi lo buat pajangan. Gimana, baby?" Balas Malven, membuat mereka saling tatap dan sedetik kemudian keduanya menyemburkan tawa bersama.

Pasangan gila!

***

Tak terasa masa ujian semester sudah habis, murid-murid merasa lega sekaligus cemas dengan hasil nilai mereka. Bagi anak-anak yang memang pintar mungkin akan biasa saja dan menganggap itu bukan beban untuknya.

Sama seperti Jevanya, Numy memiliki otak yang cerdas dan kepintaran di atas rata-rata. Sejak SMP dia sudah biasa menjadi juara paralel bertahan, tidak ada yang bisa menggeser posisinya di peringkat pertama sampai SMA.

Pertama kali bagi jiwa Numy melakukan ujian sebagai siswi yang di cap bodoh dan pembuat masalah, namun tidak apa. Dia akan membuktikan pada semua orang, jika ratu 'iblis ini sudah berubah.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang