29. Part Dua Puluh Sembilan

49.8K 5.2K 154
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

29. Lebih Dari Cukup

Sudah lima hari Oscar tanpa princess mereka, selama Friska menjalani pengobatan di Jerman kelimanya jarang sekali berkumpul.

Pandji meminta semua teman-temannya untuk berkumpul di rooftop, setelah kandasnya hubungan lelaki itu dengan Ketzia dia tampak lebih diam dan jarang berinteraksi dengan gang.

Begitupun yang lainnya, Kris fokus pada kondisi kesehatan Friska. Meskipun tidak mendampingi di Jerman langsung, Kris tetap mengontrol semuanya lewat online. Di sana juga sudah ada Kenan, Rans dan Lusy.

Ersa sedang sibuk menyiapkan segala keperluan latihan, untuk keberangkatan tim musik Lintang ke Swiss beberapa Minggu lagi.

Sementara Kevlar, entahlah semenjak kecelakaan lelaki itu jarang muncul. Di sekolah pun ia tak pernah terlihat.

Dan leader Oscar sendiri, sedang berusaha untuk kembali dekat dengan sahabat yang pernah di tolaknya mundur.

Saat 'dia sudah menjauh, namun Alkano merasa ada yang kurang dengan hidupnya. Itu karna cinta pertama lelaki itu yang sudah berhenti, tidak lagi menatapnya seperti dulu bahkan merelakan dia dengan gadis lain. Tidak! Alkano tidak akan membiarkan Jevanya menyerah darinya, Alkano yakin gadis itu masih mencintainya sama seperti dulu.

Perasaan Jevanya tidak pernah berubah, sama sepertinya; gadis itu masih pemegang tahta tertinggi di hati seorang Alkano Rajawali.

Mereka juga sudah jarang pergi ke markas, entah siapa yang mengurus gangster itu. Oscar seakan kehilangan pilar-pilarnya karna anggota inti yang sudah tidak sekuat dulu lagi.

"Ada apa?" Tanya Ersa baru sampai.

"Yang lain mana?" Alih-alih menjawab Pandji malah balas bertanya.

Ersa mengangkat bahunya acuh, mendudukkan dirinya pada sofa yang berada di rooftop. Pandji berdecak melihat sifat tidak peduli temannya yang paling cuek itu, dia merogoh ponsel dan berniat menghubungi yang lainnya.

Namun belum sempat Pandji menelpon Alkano, orang yang di cari sudah muncul di balik pintu sekaligus bersama Kevlar dan Kris.

"Lama banget, ck!" Protes Pandji duduk di sebelah Ersa.

"Lo kira mudah keluar kelas? Pikir aja ini masih jam pelajaran, si sesat malah ngajak bolos." Balas Kris.

"Tau anjir, sesat emang lo Dji." Sambung Kevlar menatap sinis temannya itu, walaupun dalam hati Kevlar sangat senang karna bisa bolos.

"Lo pada udah di sini kale! bilang aja emang niat bolos. Kenapa nyalahin gue anj!!" Kata Pandji tidak terima.

"Salah lo! Semua gara-gara lo kita jadi bolos." Kekeuh Kevlar.

"Enak aja! Lo juga nikmatin!"

Krik... Krik...

Hening, semuanya terdiam menatap Pandji ambigu.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang