8. Part Delapan

65.6K 7K 124
                                    

Tetap lah up walaupun ga ada yang baca:(
Sarange ❤️

Tetap lah up walaupun ga ada yang baca:( Sarange ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

8. Move On

Kini Jevanya dan si kembar sudah berada di cafe depan SMA Lintang seperti rencana ketiganya pagi tadi.

"Gue liat lo udah gak pernah deketin Alkano lagi, udah move on?" Tanya Ketzia membuka obrolan.

Jevanya mengalihkan perhatiannya yang menatap keluar jendela, "Hm. Mungkin..." Jawab Jevanya tidak menyakinkan.

"Kok ragu sih? Lo suka apa enggak lagi sama Alkano?" Kini gantian Meiko yang bertanya.

Dirinya sebagai jiwa Numy tentu saja tidak suka, walaupun Alkano tampan tapi sejauh ini dia tidak pernah menyukai lawan jenis. Numy tidak belok atau lesbi semacamnya, dia hanya belum menemukan orang yang tepat saja untuk di jatuhi. Dijatuhi cinta, eyakkk...

Apalagi sejak dulu Numy berteman dengan William, sahabat posesif yang sangat menjaganya dari hal-hal buruk. Numy mana sempat berdekatan dengan lelaki jika William 24 jam di sampingnya bagai bodyguard.

Tapi mungkin Jevanya masih merasakannya, terkadang ada perasaan yang bisa ia rasakan dan Numy tau itu bukan miliknya.

Arwah Vanya masih sangat mencintai Alkano dan tubuh ini masih bisa menunjukkannya tanpa pengendalian Jevanya, itulah yang dia takutkan saat ini. Takut jika tubuh ini yang akan mengendalikannya nanti.

"Gue gak suka sama dia," Jawab Jevanya menatap lurus.

"Serius?" Pekik Meiko kesenangan sampai tidak menyadari tempat mereka saat ini.

Ketzia mendelik pada kembarannya, dia yang malu akibat ulah Meiko tapi sang empu terlihat acuh. Menyebalkan, batin Ketzia.

"Hm, tapi kadang tubuh ini masih menunjukkan respon yang bahkan gak gue inginkan."

"Itu artinya lo masih suka, tapi logika lo minta move on. Pelan-pelan aja Jev, lo pasti bisa dapat yang lebih dari Alkano." Ucap Ketzia memberi semangat.

Jevanya tersenyum simpul, "Makasih, gue lagi coba move on dari Alkano kok."

"Katanya jangan sungkan? Kita sahabat," Sindir Meiko, Jevanya menoleh dan berdecih.

"Itu harus, namanya juga tata krama."

"Bener tuh, mahluk akhlak minus kaya lo mana tau." Sembur Ketzia pedas.

Meiko memanyunkan bibirnya mendapatkan kata-kata pedas dari Ketzia,  gadis itu menatap keduanya dramatis, seolah merasa tersakiti seperti istri Indosiar yang menjadi korban selingkuh.

"Ih gelay gue Ko, sumpah!" Ungkap Jevanya  mengalihkan pandangan dengan geli.

"Kalian berdua tega banget sih sama ibu peri?"

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang