5. Part Lima

71.5K 7.2K 156
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

5. Ulangan

Jevanya menatap jam di dinding kamarnya, pukul 06.30. Gadis itu bersiap-siap ke dalam kamar mandi dan memulai ritual mandinya, lima belas menit kemudian Jevanya keluar dengan keadaan sudah segar lalu berjalan ke closet room.

Jevanya mengenakan seragam sekolahnya, memakai sunscreen dan lip serum tak lupa juga memakai parfum favoritnya. Sekarang gadis itu sudah siap, Jeva mengikat rambutnya hari ini sehingga memamerkan leher jenjangnya yang putih dan mulus.

Dia mengambil tasnya bersama handphone lalu turun kebawah, Jeva melihat ketiga saudaranya yang sedang sarapan tanpa menunggunya. Dia hanya berjalan lurus tanpa niat berbelok ke meja makan, untuk apa? Toh mereka juga sudah memulai sarapan tanpa dirinya haha.

Oh iya mengenai orang tua Jevanya, Rans dan Lusy sedang berada di luar kota. Biasalah orang dewasa seperti mereka pasti sibuk bekerja untuk anak-anak tercintanya. Jeva berpikir, apa dia juga termasuk? Mungkin iya, karna Jevanya juga menerima jumlah uang di rekeningnya.

Hah. Uang, uang, dan uang, bagaimana bisa Rans dan Lusy membuat hidup anaknya tentang harta tanpa memberi mereka kasih sayang. Setidaknya Jevanya bersyukur karna dia pernah hidup sebagai Numy yang dilimpahi cinta oleh orang tuanya.

"Non Jeva,"

Jeva berbalik dan menatap bi Arsih yang membawa... Kotak bekal, mungkin?

"Di sekolah jangan lupa sarapan nona, ini bibi bawakan bekal nanti di makan ya..." Ucap bi Arsih.

Jevanya tersenyum dan menerima kotak bekal itu, setelah mengucapkan terimakasih ia pun melanjutkan langkah menuju garasi. Hari ini Jeva berangkat sendiri tanpa dijemput si kembar, dia sudah mengabari mereka tadi lewat massage.

Brumm... Brummm...

Jevanya mengetes mesin Lamborghini nya, agak ngeri juga karna terakhir kali dia kecelakaan saat mengendarai mobil. Tapi tak apa, hidup itu memang menantang dan kalau tidak dipatahkan maka ia tidak akan pernah bisa melewatinya.

Jevanya pun melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, walaupun santai tapi tetap saja laju mobil itu cepat karna memang di rancang untuk kecepatan tinggi alhasil Jevanya pun tak perlu menempuh waktu lama untuk sampai di sekolahnya.

***

"Selamat pagi sweet apple!" Sapa Meiko menaruh tasnya lalu duduk di sebelah Jevanya.

"Pagi,"

"Pagi Jev." Ucap Ketzia duduk di depan meja keduanya.

"Ya, pagi," Balas Jevanya melanjutkan membaca bukunya lagi, pagi ini akan ada ulangan matematika. Walaupun otaknya sudah pintar saat menjadi Numy dulu tapi Jeva tidak besar kepala, dia tetap belajar agar nanti mudah menjawab soal-soal saat ulangan.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang