17. Part Tujuh Belas

53.8K 6.4K 750
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

17. Ratu Astero.

Jevanya menggerutu kesal sambil mengeluarkan handphonenya dari saku seragam. Sedari tadi benda pipih itu terus berdering mendapatkan panggilan dari nomor, yang sebelumnya mengirimkan Jevanya pesan.

Ia menatap was-was nomor yang tertampil di layar handphonenya, Jevanya takut. Entah-entah kalau orang iseng, kalau penjahat gimana? Atau mafia yang berniat menculiknya— Kalau tampan plus kaya raya sih bisa di bicarakan.

Eh?

Sudahlah lupakan tentang mafia.

Jevanya menggeser tombol hijau dan panggilan tersambung.

"Gue di depan keluar!"

Dahi gadis itu berkerut sambil menjauhkan handphonenya menatap layar, "Siapa?" Tanya Jevanya pelan.

"Malven,"

"APA?!!" Mata Jevanya membola, gadis itu melirik ke sekelilingnya dan baru menyadari suasana yang rusuh.

"Jangan bilang lo bawa temen-temen gang lo itu? Sial!"

Tut.

Jevanya langsung mematikan telponnya dan berlari secepat kilat menuju gerbang. Sesampainya di depan, benar saja dugaan Jeva. Malven membawa beberapa pemuda yang memakai jaket berlambang Astero.

Tentu saja itu mengundang perhatian Oscar yang bertanya-tanya tentang kedatangan musuhnya.

Jevanya menghela nafas, sekarang Lintang heboh karna semuanya mengetahui tentang perselisihan sengit antara Astero dan Oscar.

Ia mendengus lantaran mendengar teriakan yang begitu alay dari para siswi, "Dasar jablay! Kaya ga pernah liat orang ganteng aja." Jevanya melangkah maju membelah lautan manusia dan memunculkan dirinya pada pandangan Malven.

Seketika lelaki itu tersenyum tipis, mengundang teriakan yang lebih heboh lagi dari siswi-siswi.

"Ngapain kalian ke sini?" Tanya Alkano menetap tajam satu-satu inti Astero.

Malven turun dari motornya dan melangkah melewati Alkano, membuat lelaki itu menatapnya emosi karna di acuhkan begitu saja. Sedangkan Malven mendatangi Jevanya, lalu mengandeng tangan mungil gadis itu dengan percaya diri.

"E-ehh, apa nih?!" Tanya Jevanya memandang Malven horor.

"Kenapa ga bales chat gue?" Tanya Malven lembut.

Semua orang di sana shock melihat itu, apalagi mendengar ucapan Malven. Mereka tidak tau gadis yang di juluki sebagai ratu iblis itu dekat dengan leader Astero.

Daebak ratu iblis Lintang dan leader Astero, perpaduan yang pas.

Pecahh sih ini.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang