25. Part Dua Puluh Lima

51.5K 5.3K 131
                                    

Kalau suka sama ceritanya, jangan lupa bantu promosiin yup!

Aku mau ingetin aja lagi, buat para Gengs budiman tekan bintang dipojok kiri bawah dulu ya. Lepas tu baca lah, xie xie...

 Lepas tu baca lah, xie xie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

25. Bukan Dunia Novel

"Ngaco lo! Hubungan sepesial? Ngomong aja jarang," Balas Jevanya menatap Ersa kelakar.

Ersa menghembuskan nafas pelan mendengar jawaban gadis itu, dia salah bertanya pada orang.

"Kenapa lo nanya aneh gitu tiba-tiba?"

"Ga! Cuma nanya." Alibi Ersa membuang pandangannya ke arah lain. Teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu saat ia memergoki kamar sahabatnya, bahkan Ersa tidak percaya plus tidak menyangka.

Drett... Drett...

Ersa berdiri seraya menatap layar handphone Jevanya yang bergetar, "Gue mau ke kelas, jangan lupa datang latihan. Nanti gue kabari."

Jevanya memberikan jempolnya, "Sip!"

Setelah kepergian Ersa, barulah ia menjawab telpon dari Malven dan mulai berbicara.

"Halo..."

***

Seorang pemuda yang kakinya di perban, dia sehabis mendapatkan enam belas jahitan di betisnya dan itu belum terjadi lama. Pemuda itu tengah duduk di depan sebuah komputer, menatap layar yang menampilkan tulisan-tulisan rumit.

Tidak sembarangan untuk bisa mengetahui arti tulisan dan kode tersebut. Dia sengaja merancangnya sendiri beberapa tahun yang lalu, dan ada hal yang membuat pemuda itu harus membuka file yang sudah lama sengaja ia simpan.

Drett... Drett...

Tangan pemuda itu terulur mengambil handphonenya di atas meja, tanpa menatap siapa penelpon ia langsung saja mengangkatnya.

"Halo?"

"Halo den,"

"Ada apa bi? Keadaan di sana okey kan." Tanyanya dengan mata yang berfokus ke arah layar komputer.

"Puji syukur, semuanya baik den. Saya ingin memberitahu beberapa hari yang lalu ada seorang gadis muda yang datang ke sini dan mencari aden, katanya temen den."

Pergerakan pemuda itu yang menggeser mouse terhenti seketika, "Gadis muda?" Beo nya.

"Iya den, saya hanya menyampaikan sesuai yang aden bilang."

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang