51. Part Lima Puluh Satu

36.1K 4.2K 208
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

51. Sulung Dan Bungsu Yang Tak Terpisahkan.

Lamborghini putih memasuki pekarangan kediaman Sandygard, begitu terparkir di garasi seorang gadis dengan masih memakai seragam sekolahnya turun. Jevanya melangkah memasuki pintu utama dan berniat langsung menuju kamarnya, namun saat sampai di ruang tengah gadis itu menangkap sesuatu yang menarik.

Kaki jenjangnya membawa Jevanya mendekat, dan berhenti beberapa meter dari tempat sepasang kakak adik yang sedang berpelukan erat. Sangat menyentuh hati, Jevanya memegang dadanya sendiri dan membuat ekspresi seolah-olah terharu.

"Si sulung dan bungsu yang tak terpisahkan." Jevanya tersenyum sinis.

Kenan menoleh dan seketika menegang melihat adik perempuan kembarnya, tangan Kenan yang mendekap Friska sempat merenggang sebelum mendengar adiknya yang semakin terisak membuat Kenan kembali mengeratkan pelukannya lagi.

Ekspresi Jevanya bertambah sinis melihat itu, baru tadi pagi Kenan ikut mengacuhkan Friska. Sore ini lelaki itu kembali merengkuh adiknya, Kenan benar-benar tidak berniat untuk memperbaiki hubungannya dengan Jevanya. Bahkan ia ragu jika lelaki itu sadar setelah apa yang terjadi kemarin.

"Aku takut kak Ken..." Lirih Friska semakin mengeratkan pelukannya pada sang kakak dengan penampilan yang sangat buruk. Seragamnya kotor dan basah, rambut acak-acakan serta luka di kedua lututnya. Friska saat ini benar-benar mirip seperti bebek, yang baru kecemplung di got.

Itu semua karna ia dibully oleh kakak kelasnya di sekolah tadi, tidak ada perlindungan dari Oscar karna kelima lelaki itu mendadak menjauhi Friska.

Para siswi yang dari dulu memang iri melihat Friska di jadikan ratu oleh inti Oscar itu. Mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan dendamnya, Friska adalah gadis yang paling di benci seantero sekolah dan khususnya tentu para fans Oscar.

Beda cerita lagi kalau Jevanya, saat gadis itu memaksakan diri berada di antara Oscar. Tidak ada yang berani menentangnya, dengan julukan ratu 'iblis Lintang yang sejatinya melekat pada Jevanya.

"Ada kakak sini, jangan takut lagi. Okey?" Bisik Kenan mengusap lembut punggung Friska agar adiknya itu tenang.

"See, lo itu emang cocok untuk jadi santapan bully Friska." Jevanya terkekeh geli dengan ucapannya sendiri, tidak hanya dia kan di sini ya memiliki nafsu membully gadis itu? Ada banyak orang yang bisa menggantikan sosok ratu iblis ini, setelah pensiun dari profesinya.

"Jevanya!" Tegur Kenan menatap tajam.

"Apa? Ga suka lo gue ngomong gitu?" Balas Jevanya menantang, dia sangat geram melihat kakak sulungnya. Baru tadi pagi bersikap baik sekarang sudah ingin memarahinya dan membela Friska?

Jevanya hanya kesal melihat sikap Kenan yang plin-plan, dia juga tidak bermaksud ingin Kenan memusuhi Friska dan memilihnya. Meskipun terlihat menyenangkan, tapi Jevanya tidak bisa egois. Lagipula dia bukan adik perempuan kembar yang sesungguhnya.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang